Longsor Pekalongan, Pemerintah Kerahkan Tagana Task Force
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menerjunkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kementerian Sosial (Kemensos) untuk membantu BNPB dalam proses evakuasi korban bencana longsor di Pekalongan, Jawa Tengah.
Selain itu, Tagana juga diminta untuk membuat dapur umum guna melayani petugas evakuasi dan para korban bencana longsor di Pekalongan. Kemensos memastikan akan memenuhi kebutuhan permakanan korban terdampak.
“Kami sudah kirimkan Task-Force Tagana atau pasukan khusus Tagana yang sudah terlatih ke lokasi,” kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, dikutip Rabu (22/1/2025).
Task Force Tagana merupakan satuan khusus Tagana yang terlatih dalam melakukan evakuasi di berbagai medan. Mereka saat ini juga sudah berada di lokasi dan bergabung dengan tim lain untuk proses evakuasi.
Selain mengirimkan pasukan khusus Tagana, Kemensos juga akan fokus dalam membangun dapur umum guna memberikan support permakaman kepada para petugas evakuasi serta memberikan makanan kepada warga terdampak.
Bantuan untuk korban longsor di Kabupaten Pekalongan, juga telah didistribusikan ke lokasi. Bantuan telah dikirim dari Gudang Sentra Terpadu Kartini Temanggung pada hari Selasa (21/1/2025) ke Kabupaten Pekalongan.
Adapun bantuan logistik dan kesiapsiagaan bencana yang didistribusikan Kemensos terdiri dari 300 paket family kit, 600 paket kidsware, 5.000 paket makanan siap saji, 705 paket makanan anak, dan 3.000 paket lauk-pauk siap saji.
Ada juga bantuan berupa 200 paket sandang dewasa, 200 paket sandang anak, 500 lembar kasur, 300 lembar selimut, 100 lembar tenda gulung, 10 unit tenda keluarga, 2 unit tenda serbaguna, dan 1 unit dapur umum lapangan. Total nilai bantuan Kemensos yang disalurkan sebesar Rp1,4 Miliar.
Lalu, Kemensos juga menyiapkan santunan untuk korban meninggal dunia. Proses pencarian korban lainnya yang belum ditemukan masih terus dilakukan oleh tim di lapangan.
Untuk diketahui, hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada Senin (20/1/2025) di Kabupaten Pekalongan. Akibatnya, terjadi bencana tanah longsor. Kondisi tanah yang labil memperparah dampak longsor. Sebanyak 11 kecamatan terdampak bencana tersebut.
Data sementara BNPB, sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat longsor. Sementara, laporan jumlah korban hilang bertambah menjadi 9 orang.
Petugas PSKBA Kemensos bersama Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan terus mempercepat proses pencarian ahli waris korban meninggal dan korban luka untuk rencana penyaluran santunan. Sementara itu terhadap korban luka-luka telah mendapatkan perawatan di Puskesmas dan rumah sakit setempat.