Dibanderol Rp6,4 Miliar, Begini Cara Kerja Mesin Cuci Manusia
TOKYO, iNews.id - Jepang kembali membuat dunia tercengang dengan inovasi ekstrem. Perusahaan teknologi Science resmi mulai menjual mesin cuci manusia, perangkat futuristik yang pertama kali mencuri perhatian publik saat diperkenalkan di World Expo Osaka.
Dengan harga mencapai 60 juta yen atau sekitar Rp6,4 miliar, mesin ini langsung menjadi perbincangan global.
Meski harganya fantastis, perangkat ini justru diproduksi terbatas, hanya 50 unit. Kelangkaan inilah yang membuat sejumlah hotel dan perusahaan besar berebut mendapatkannya.
Cara Kerja Mesin Cuci Manusia: Tanpa Putaran
Bertolak belakang dengan namanya yang terkesan ekstrem, “mesin cuci manusia” sebenarnya tidak memutar tubuh seperti pakaian. Teknologi di dalamnya dirancang aman, rileks, dan bersifat terapeutik.
Berikut cara kerjanya:
1. Pengguna Berbaring di dalam Pod
Pengguna cukup masuk ke dalam sebuah kapsul (pod) berbentuk ergonomis yang dirancang menyerupai tempat tidur spa. Setelah berbaring nyaman, pod ditutup otomatis.
2. Sistem Pembersihan Tanpa Putaran
Update Banjir-Longsor di Sumut: 147 Korban Tewas, 174 Orang Hilang dan 28.427 Jiwa Mengungsi
Tidak ada gerakan memutar seperti mesin cuci pakaian. Sebagai gantinya, perangkat menggunakan semprotan air bertekanan lembut, gelembung mikro, dan sensor pembersihan cerdas yang bekerja menyapu tubuh dari ujung kaki hingga kepala tanpa sentuhan kasar.
3. Dilakukan Sambil Mendengarkan Musik
Selama proses berlangsung, pengguna dapat mendengarkan musik yang memberi efek relaksasi. Pengalaman ini dirancang bukan sekadar membersihkan tubuh, tetapi juga memberikan ketenangan mental.
4. Memantau Detak Jantung dan Tanda Vital
Kecanggihan lain yang tak dimiliki alat spa biasa adalah adanya monitor biometrik. Mesin dapat memantau detak jantung,
tekanan tubuh, dan tanda-tanda vital lain untuk memastikan proses sepenuhnya aman dan menyesuaikan intensitas pembersihan berdasarkan kondisi tubuh pengguna.
Terinspirasi dari World Expo 1970
Juru bicara Science, Sachiko Maekura, menjelaskan mesin ini adalah pembaruan dari konsep serupa yang pernah ditampilkan pada World Expo 1970 di Osaka.
Presiden Science yang kini memimpin perusahaan terinspirasi oleh teknologi tersebut sejak kecil.
Demi Medali Emas, Timnas Futsal Indonesia Bertekad Akhiri Dominasi Thailand di SEA Games 2025
Pada World Expo 2025, para pengunjung rela mengantre untuk melihat alat ini.
Permintaan Tinggi, Produksi Sangat Terbatas
Science memutuskan memproduksi massal setelah sebuah perusahaan hospitality dari Amerika Serikat menyatakan minat besar terhadap perangkat tersebut.
Namun, karena daya tarik utama produk ini adalah eksklusivitas, Science hanya membuat sekitar 50 unit.
Pembeli pertama adalah sebuah hotel di Osaka, yang memasang mesin cuci manusia sebagai fasilitas premium untuk para tamu. Raksasa ritel elektronik Yamada Denki juga memesan alat ini










