Kukuhkan APIMSA, Ketua Fraksi PKB MPR RI Sebut UMKM Lebih Kuat Diguncang Turbulensi Ekonomi

Kukuhkan APIMSA, Ketua Fraksi PKB MPR RI Sebut UMKM Lebih Kuat Diguncang Turbulensi Ekonomi

Terkini | bogor.inews.id | Jum'at, 27 Desember 2024 - 23:20
share

BOGOR, iNewsBogor.id - Ketua Fraksi PKB MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mensinyalir akan terjadi gelombang efisiensi oleh perusahaan salah satunya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 2025. Salah satu faktornya karena ada kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen.

Hal itu dikatakan Zulfa usai Pengukuhan Asosiasi Pengusaha Kecil Menengah Mikro Nusantara (APIMSA) di Kota Bogor, Jumat (27/12/2024).

Kata dia, kenaikan UMP tersebu pada satu sisi menjadi kabar baik bagi buruh. Tetapi, sisi lain menjadi tekanan tersendiri bagi para pengusaha khususnya di bidang manufaktur.

"Ketika satu sisi memang ini buat buruh bagus ketika upah minimum naik 6,5 persen tetapi ternyata beberapa pendapat dari beberapa pengusaha itu ketika naik itu ya sebenernya itu tekanan bagi mereka. Mau gak mau dia akan melakukan efisiensi mungkin diantaranya PHK," ucap Zulfa.


Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng EemMarhamah Zulfa Hiz . (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)

Masyarakat Indonesia, biasanya akan merasa aman ketika bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau karyawan. Namun, justru peluang paling besar berada di sektor UMKM.

 

"Sektor UMKM ini adalah penyumbang PDB sekitar 61 persen itu setara Rp 9.000 triliun juga sektor UMKM ini juga bisa menyerap tenaga kerja 97 persen karena hampir semua UMKM membuka peluang kerjanya," ungkapnya.

UMKM dinilai juga lebih stabil dan mampu bertahan dibandingkan dengan perusahaan besar karena tidak terlalu terpengaruh terhadap dollar. Juga UMKM sudah terbiasa dengan berbagai turbulensi ekonomi.

"Kita tahu waktu krismon jaman dulu justru usaha kecil itu tidak tergantung dengan harga dollar, dan ini yang kemudian harus kita perkuat," tambahnya.

Karena itu, kondisi ini juga berkaitan dengan pengukuhan APIMSA. Diharapkan, asosiasi ini mempu memperkuat, menyatukan konsilidasi para pengusaha UMKM di Indonesia.

"Yang mikro naik level menjadi kecil, yang kecil naik menengah dan kalau menengah harus menjadi pengusaha besar tetapi mengakomodir dengan mengajak yang UMKM. Tentu agenda utama adalah untuk membuka akses permodalan pastinya lebih mudah dan membuka pasar yang lebih luas," pungkasnya.

Topik Menarik