BMKG Waspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi, Apa Itu? Berikut Penjelasannya
BOJONEGORO, iNews.id - Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan adanya potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada sepekan ke depan. Selain itu, ada La Nina yang juga dapat meningkatkan curah hujan hingga 20.
Lalu apa saja dampak bencana hidrometeorologi? Berikut penjelasannya :
Bencana Hidrometeorologi bukan hanya menimbulkan dampak atau risiko ke lingkungan hidup, namun juga ke banyak sektor. Diantaranya:
1. Sektor Sarana dan Prasarana Permukiman
Tingginya curah hujan dapat berdampak pada rusaknya sarana dan prasarana umum, yang disebabkan dari bencana seperti banjir dan tanah longsor.
2. Sektor Kesehatan
Tingginya curah hujan juga turut menaikkan tingkat kembang biak bakteri dan virus, sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit seperti flu, diare, DBD, tipes, malaria, leptospirosis. penyakit kulit dan sebagainya.
3. Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Sektor lingkungan hidup dan kehutanan bisa mendapatkan dampak yang baik berupa potensi melimpahnya air hujan maupun dampak yang kurang baik seperti kekeringan karena kurangnya
4. Sektor Pertanian dan Perkebunan
Curah hujan yang terlalu tinggi dapat memberikan dampak gagal panen bagi berbagai jenis komoditas pertanian maupun perkebunan.
5. Sektor Transportasi
Tingginya curah hujan dapat memberikan dampak pada kegiatan di sektor transportasi seperti terhambatnya lalu lintas dikarenakan banjir di berbagai wilayah.
6. Sektor Pariwisata
Bagi sektor pariwisata, dampak yang timbul akan menyesuaikan karakteristik wilayahnya. Pariwisata di sekitar pegunungan waspada tanah longsor. sedangkan di wilayah perairan waspada tingginya gelombang laut.
Guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, tentunya diperlukan partisipasi aktif dan berkelanjutan oleh semua pihak, Siapa dan apa saja langkah yang dapat diterapkan untuk mitigasi bencana hidrometeorologi ini ?
Mitigasi bencana hidrometeorologi oleh Pemerintah:
- Melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi.
- Upaya mitigasi bencana jangka pendek (vegetasi, pembersihan saluran air, pembenahantanggul sungai, penguatan lereng, serta optimalisasi penguatan drainase).
- Upaya mitigasi bencana jangka panjang dengan memperhatikan tata ruang daerah yang harus sejalan dan sensitif dengan aspek kebencanaan.
- Menyiapkan status siaga darurat di wilayah yang rawan terjadi bencana.
- Menyiapkan rencana kontijensi yang telah disusun disepakati guna mencegah atau menanggulangi bencana dalam situasi kritis atau darurat.
- Menerapkan regulasi dan peraturan yang tegas. kepada masyarakat seperti peraturan untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.
Mitigasi bencana hidrometeorologi oleh Lembaga & Media :
- Melakukan penyebarluasan informasi terkait peringatan dini melalu jejaring komunikasi seperti media sosial.
- Memberikan informasi serta edukasi kepada masyarakat terkait pengambilan tindakan yang tepat dalam menghadapi bencana hidrometeorologi.
- Menyebarluaskan informasi yang akurat terkait peringatan dini kepada khalayak.
Mitigasi bencana hidrometeorologi oleh Masyarakat :
- Berperan aktif dalam kegiatan edukasi & sosialisasi terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi yang dilaksanakan pemerintah maupun lembaga.
- Inisiatif dan mandiri dalam memonitor serta mengakses informasi peringatan dini melalui laman, aplikasi ataupun media sosial BMKG.
- Menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah ke sungai, tidak melakukan penebangan liar serta selalu membersihkan saluran air.