Warga Akan Demo Lapangan Migas Banyu Urip Blok Cepu, Ini Tuntutannya

Warga Akan Demo Lapangan Migas Banyu Urip Blok Cepu, Ini Tuntutannya

Terkini | bojonegoro.inews.id | Rabu, 20 November 2024 - 13:10
share

B​​​​​​OJONEGORO, iNews.id - Warga di kawasan pengeboran minyak dan gas (migas) Lapangan Banyu Urip Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, akan menggelar aksi unjuk rasa.

Aksi tersebut akan dilakukan di 2 lokasi, yaitu kantor ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), serta kantor DPRD Kabupaten Bojonegoro di Jalan Veteran, sesuai surat pemberitahan yang disampaikan kegiatan tersebut dilakukan pada Kamis, 21 November 2024, mulai pukul 10.00 wib hingga selesai.

"Aksi besok di fly over mas (samping kantor EMCL), kata Jaswadi, selaku koordinator aksi, rabu (20/11/24).

Warga yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Masyarakat Banyuurip dan Jambaran itu, akan menyampaikan sejumlah tuntutan. Diantaranya terkait soal tatal kelola CSR, serta keterlibatan pengusaha lokal dalam terkait Pelaksanaan Eksplorasi Dan Eksploitasi migas di Kabupaten Bojonegoro.

"Aksi besok dilakukan di Depan kantor exxonmobil (pb14), dan depan kantor DPRD Bojonegoro, Jumlah masa kurang lebih 200 orang," demikian, dalam keterangan tertulis yang disampaikan.

Berikut tuntutan aksi yang akan disampaikan warga: 

1. Mewajibkan keterlibatan pengusaha lokal sesuai amanah perda Bojonegoro No 23 tahun 2011 Tentang tentang Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Dalam Pelaksanaan Eksplorasi Dan Eksploitasi Serta Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi Di Kabupaten Bojonegoro.Biasa kita sebut (PERDA KONTEN LOKAL).

2. Mengembalikan CSR exxonmobil kepada Desa Ring 1 kec Gayam.

3. Pembentukan tim optimalisasi perda bojonegoro nomor 23 tahun 2011 Tentang tentang Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Dalam Pelaksanaan Eksplorasi Dan Eksploitasi Serta Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi Di Kabupaten Bojonegoro. Biasa kita sebut (perda konten lokal).

Sementara itu, Government and Media Relations ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Toya Mustika, saat dikonfirmasi mengatakan, jika pihaknya menghargai rencana aksi yang akan dilakukan warga.

"Pada prinsipnya kami menghargai aksi itu bagian dari kebebasan berpendapat, asal tidak mengganggu jalanya operasional (Lapangan Banyu Urip)," jelasnya. 

Toya menambahkan, jika pihaknya selama ini mengaku sudah melakukan komunikasi dengan warga, terutama di kawasan Lapangan Banyu Urip secara baik.

Topik Menarik