IMI Bojonegoro: Pembangunan Sirkuit di Dander Jauh dari Harapan dan Membahayakan
BOJONEGORO.INEWS.ID - Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Pemuda dan olahraga (Dinpora), ternyata telah membangun sirkuit atau arena untuk balapan motor.
Lokasinya berada di komplek atau barat gedung olahraga (GOR) Utama Bojonegoro, di Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander, Bojonegoro.
Sirkuit itu sebelumnya merupakan lapangan parkir GOR, lalu hanya diurug dan diberi aspal di atasnya. Sekilas memang tidak menunjukan jika "tempat parkir" itu merupakan arena balapan motor.
Sesuai papan informasi yang dipasang di lokasi, pembangunan sirkuit ini menelan anggaran sebesar Rp 3,95 Miliar, biaya itu bersumber dari APBD Bojonegoro tahun 2024.
"Pembangunan gedung tidak sederhana (sirkuit GOR Utama Bojonegoro)," demikian dalam keterangan di papan informasi proyek yang terpasang di lokasi, minggu (19/1/25).
Keterangan di papan informasi proyek di lokasi sirkuit.
Sementara itu, menanggapi Pembangunan sirkuit tersebut, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bojonegoro Andri Hirmawan mengatakan, jika pada awal adanya rencana pembangunan sirkuit itu pihaknya sempat dilibatkan.
"Rencana awalnya, karena ada atlet balap Bojonegoro yang berprestasi, tapi kalau latihan selalu diluar kota. Lalu dibantu mantan Wakil Bupati untuk disampaikan ke Pak Pj (Pj Bupati Adriyanto) lalu direspon oleh Pak Pj, kemudian ada rencana untuk membuat sirkuit itu," jelas Adri.
Setelah itu, Pj Bupati meneruskan rencana itu ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Bojonegoro, untuk ditindaklanjuti.
"Setetelah itu IMI Bojonegoro sempat studi banding bersama Dinpora ke sirkuit non permanen yang ada di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang,"tambahnya.
Namun setelah studi banding itu, IMI Bojonegoro tak dilibatkan lagi oleh Dinpora, hingga sirkuit itu dibangun dan sudah jadi seperti sekarang.
"Kuwalutas sirkuit saat ini jauh dari apa yang kita lihat di kanjuruhan Malang. Baik fasilitas dan kondisi aspalnya," tambah Ketua IMI Bojonegoro.
Kondisi aspal sirkuit sudah ditambal sulam.
Pihak IMI sempat melihat sirkuit yang ada di GOR Utama Bojonegoro ini. Menurutnya, kondisinya jauh dari yang diharapkan, bahkan dianggap bisa membahayakan keselamatan.
"Saat ini mulai banyak warga yang tahu kalau disitu dijadikan sirkuit, terus coba-coba ngetes motor, tapi tidak ada savetynya, seperti pembatas dari karung maupun ban di lintasan. Apalagi di tempat itu juga banyak warga yang olahraga, baik lari maupun jalan kaki" papar Andri.
Selain keamanan di lintasan, pihaknya juga menyoroti kualitas aspal sirkuit yang mulai rusak. Selain itu, fasilitas yang pernah dijanjikan, seperti tribun, ruang untuk menyimpan peralatan balap juga tidak ada.
"Aspal mulai terkelupas, beberapa titik juga telah ditambal sulam oleh kontraktornya, krikil-krikil aspal yang terkelupas bisa berbahaya jika digunakan untuk manuver," pungkas Ketua IMI Bojonegoro.
Pembangunan sirkuit dikerjakan oleh CV Haidar Putra, dengan konsultan Pengawas CV Kurnia Karya Konsultan.
Kontrak proyek bernomor 027/202.2PPK.DINPORA/IX/2024, dengan kalender 100 hari kerja, dimulai pada 12 september 2024.
Sementara berdasarkan penelusuran di Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkab Bojonegoro, pembangunan sirkuit ini justru disebut tender batal, setelah itu tidak ada update informasi terkait pembangunannya.
Setiap sore dan pagi hari, lokasi kawasan GOR Utama Bojonegoro selalu ramai dikunjungi warga yang olahraga. Mereka banyak lari dan jalan kaki dengan melintasi arena sirkuit itu.
"Wahh tidak tahu kalau ini sirkuit, setahu saya lapangan parkir yang diaspal," kata Rudi, salah satu warga saat Olahraga pagi.
"Masak begini sirkuit, yang benar saja. Ini kalau dijadikan latihan balap yang berbahaya," ungkap warga lain, Suhadi, saat Olahraga bersama keluarga.
Sementara itu, kami masih berupaya untuk meminta konfirmasi kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Bojonegoro Amir Syahid, terkait pembangunan sirkuit tersebut.