Menaker Sebut Angka PHK Meningkat Tahun Ini, 46.000 Karyawan Terdampak

Menaker Sebut Angka PHK Meningkat Tahun Ini, 46.000 Karyawan Terdampak

Ekonomi | inews | Senin, 2 September 2024 - 14:47
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengakui adanya peningkatan total karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia. Tercatat, sebanyak 46.000 karyawan dari awal Januari hingga Agustus 2024.

Ida menuturkan, Kemnaker tengah melakukan mitigasi atas maraknya PHK massal dari sejumlah industri di Indonesia. Dia menyebut, upaya mediasi juga dapat cukup menekan total angka PHK yang terus meningkat saat ini.

"Ya, memang kita banyak mengalami, akhir-akhir ini banyak mengalami PHK ya," ujar Ida di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2024).

"Kita terus melakukan memitigasi agar jangan sampai PHK itu terjadi. Jadi upaya-upaya itu ternyata juga alhamdulillah karena kita pertemukan, antara manajemen dengan pekerja kita pertemukan, itu bisa menekan terjadinya PHK," tuturnya.

Dia menambahkan, terdapat 46.000 pegawai yang di-PHK tersebut berasal dari sejumlah industri. Dia menjelaskan dominasi PHK masih berasal dari industri manufaktur tekstil dan produk tekstil (TPT).

"Yang terbanyak manufaktur tekstil. Masih, masih. Industri pengolahan ya. Industri pengolahan itu tekstil garmen dan alas kaki," ucapnya.

Meski mengakui adanya kenaikan PHK, Ida menjelaskan angka total pegawai yang dirumahkan tersebut diharapkan lebih rendah dibandingkan jumlah PHK di tahun 2023.

"Ya, memang naik, tapi kan kita mudah-mudahan angkanya tidak seperti, lebih tinggi dari angka tahun 2023," kata dia.

Lebih lanjut, Ida menuturkan bahwa pihaknya melakukan mitigasi seperti pembukaan job fair nasional sebelumnya, yang membuka 175 ribu lowongan pekerjaan.

"Makanya kita terus lakukan mitigasi itu. Ini kan belum bisa lihat trennya. Di samping itu tentu lapangan pekerjaan baru kita create . Kemarin kita melaksanakan. Job Fair Nasional itu juga cukup tinggi, lowongan yang tersedia. 178 ribu lapangan pekerjaan yang tersedia," ujarnya.

Sebelumnya, Total pekerja yang terkena PHK nyaris 46.000 sejak Januari 2024. Sekretaris Jenderal Kementerian Tenaga Kerja Anwar Sanusi mengatakan data PHK sejak Januari 2024 hingga 26 Agustus mencapai 45.969 orang.

Jadi memang setiap bulan kami melihat tren mulai dari Januari-Februari, Februari-Maret, Maret-April, kemudian April-Mei, rata-rata sekitar 3.500-4.200, kata Anwar, Kamis (29/8/2024).

Topik Menarik