Prabowo Mau Perluas Program Makan Bergizi Gratis ke Ibu Hamil, Ini Alasannya
JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus adik kandung Presiden Terpilih Prabowo, Hashim Djojohadikusumo mengatakan program makan gratis akan diperluas menyasar ke ibu hamil. Apa alasannya?
Djoko menjelaskan hal ini berdasarkan data yang didapatkan dari para pakar kesehatan bahwa ada 50.000 anak yang terlahir cacat setiap tahunnya. Hal dikarenakan asupan gizi dari ibu hamil kurang terpenuhi.
"Ibu-ibu sedang hamil ini program baru tadinya pak Prabowo mau kasih anak sekolah, lalu ditambah untuk ibu-ibu di rumah," ucap dia di Menara Kadin Jakarta, Senin (7/10/2024).
Menurutnya, kondisi ini akan memengaruhi kualitas SDM Indonesia di masa depan. Sehingga mengancam mimpi bonus demografi hingga cita-cita Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.
"Karena ada data dan masukkan dari profesor-profesor bahwa setiap tahun banyak anak lahir cacat karena ibu mereka kurang gizi. Berarti anak-anak (ketika) sekolah kurang gizi adik di rumah kurang gizi, ibu-ibu di rumah kurang gizi. Pak Prabowo kaget 50.000 dari anak yang lahir tiap tahun cacat, cacat mental cacat dan sebagainya, dan diduga para pakar sebagian kurang gizi," tutur dia.
Sehingga, Hashim memproyeksikan total kebutuhan pembiayaan untuk program maka bergizi gratis ini baik untuk anak usia sekolah hingga ibu rumah tangga ini sekitar Rp450 triliun.
Meski begitu, kebutuhan pembiayaan yang cukup besar ini menurutnya akan berdampak positif terhadap perputaran ekonomi di berbagai daerah. Sehingga dapat diakumulasikan juga pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Lewat program makan bergizi gratis, kata Hashim, diperkirakan membutuhkan 82 juta butir telur setiap harinya. Kebutuhan sebesar ini dipastikan akan melibatkan peternak dalam negeri terlebih dahulu.
"Ini dampak ke dunia usaha luar biasa, karena uang yang nanti disuntik Pemerintah untuk program ini kan beredar di dalam negeri di kampung-kampung, pedesaan, direncanakan tiap hari kita sediakan 82 juta butir telur," ujarnya.
"Saya kira anggota Kadin pasti lewat asosiasi pedagang ayam atau telur, termasuk pak Jayabaya, tambah cuan beliau ini, tidak apa-apa, kan ini manfaatnya bisa dihitung. Kemudian ada pedagang kelor, sayur, dan sebagainya," kata Hashim.