Perluas Pasar ke Eropa, Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia Buka Stand di SIAL Paris 2024
JAKARTA, iNewsSerpong.id -- Sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam peningkatan ekspor produk industri agro, Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI) membuka stand di Salon International de l'Alimentation (SIAL) Paris, yang berlangsung dari 19 hingga 23 Oktober 2024.
Kehadiran ACBI pada pameran bergengsi SIAL Paris 2024 diwakili oleh perusahaan cokelat dari Bandung Terve. Lewat pameran internasional itu diharapkan bisa memperluas pasar ekspor kakao dan produk cokelat artisan Indonesia di Eropa khususnya, dan pasar internasional pada umumnya.
SIAL Paris adalah pameran dagang khusus industri pengolahan makanan. Pameran berskala internasional terbesar di dunia untuk sektor makanan dan minuman ini digelar dua tahun sekali di kota Paris, Prancis. Dihadiri lebih dari 7.500 exhibitor dari 200 negara serta akan dihadiri hingga 8.000 top buyers dari seluruh dunia.
Pengrajin Cokelat Premium
Sementara itu, Terve adalah perusahaan pengrajin cokelat premium asal Bandung Indonesia. Terve menjalankan usahanya dengan komitmen pada produksi cokelat premium dengan kandungan cokelat di atas 55 persen, bersumber pada varietas biji asli Indonesia antara lain peraih penghargaan, biji cokelat Ransiki dari Papua.
Meski tergolong artisanal, Terve menghadirkan teknologi Italia yang mampu mengontrol setiap langkah untuk memastikan kualitas setiap batang cokelat menjadi pengalaman istimewa bagi penikmatnya.
Dalam usianya yang baru setahun, Terve telah berhasil melakukan ekspor skala kecil ke Jepang dan saat ini berusaha menggaet pasar ekspor, Jerman, Hong Kong, Jepang dan Inggris.
Pada pameran bergengsi SIAL Paris 2024, ACBI diwakili oleh perusahaan cokelat Terve. (Foto: Ist)
Adapun ACBI adalah asosiasi yang beranggotakan para pembuat cokelat artisan, yang menggunakan biji kakao fermentasi 100 persen dari Indonesia untuk membuat cokelat batangan dengan misi memperkuat petani kakao fine flavor yang fokus pada fermentasi.
Selain itu, ACBI juga membeli biji kakao langsung dari petani untuk memastikan harga yang adil dan mengontrol kualitas biji kakao fermentasi. Asosiasi selalu berusaha untuk melakukan kampanye produk cokelat yang sehat.
Saat ini, Indonesia tercatat sebagai salah satu eksportir kakao terkemuka di dunia. Pada 2022, nilai ekspor kakao Indonesia mencapai sekitar USD 1,13 miliar dengan tujuan utama ekspor kakao Indonesia adalah Jerman, Belanda, Amerika Serikat, Australia, China, Malaysia, India dan Vietnam.
Produk kakao yang diekspor bervariasi, dari biji kakao, pasta kakao, hingga produk olahan seperti cokelat.
Kakao adalah salah satu komoditas perkebunan yang berasal dari Amerika Selatan ini tumbuh subur di kawasan tropis, termasuk Indonesia yang memegang urutan ketiga terbesar dunia dalam produksi biji kakao. (*)
Terve adalah perusahaan pengrajin cokelat premium asal Bandung Indonesia. (Foto: Ist)