Di Depan Bankir-Temasek Singapura, Luhut Ungkap 2 Arahan Prabowo soal Strategi Ekonomi RI

Di Depan Bankir-Temasek Singapura, Luhut Ungkap 2 Arahan Prabowo soal Strategi Ekonomi RI

Ekonomi | inews | Selasa, 12 November 2024 - 21:03
share

JAKARTA, iNews.id - Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan berkesempatan hadir menjadi pembicara di acara Asia Future Summit 2024 yang digelar di Singapura. Acara itu diketahui dihadiri oleh direksi Temasek hingga bankir Singapura.

Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan dua arahan dari Presiden Prabowo Subianto soal strategi ekonomi RI. Namun, sebelumnya, ia mengaku meminta izin terlebih duhulu kepada Prabowo untuk menyampaikan arahan tersebut.

“Sebelum hadir di Singapura, saya meminta izin sekaligus mendengarkan pesan dan arahan beliau mengenai hal-hal yang perlu saya sampaikan, termasuk kepada audiens dari sektor swasta, para direksi Temasek, fund managers, dan senior bankers,” ujar dia dikutip dari akun Instagramnya, dikutip iNews.id, Selasa (12/11/2024).

Menurut Luhut, arahan dari Prabowo yang pertama terkait digitalisasi untuk meningkatkan pelayanan publik. Kemudian, kedua adalah pemanfaatan sumber daya alam dan energi demi mengerjar swasembada.

Tak cuma itu, Luhut menjelaskan bahwa Indonesia merupakan mitra dan negara yang kuat. Sehingga, ia yakin Indonesia mampu mendukung pertumbugan nasional dan global.

“Indonesia adalah mitra yang kuat dan negara yang tangguh. Dalam dunia yang semakin terhubung, kekuatan sesungguhnya terletak pada kemitraan yang solid dan saling mendukung. Dengan optimisme dan kesiapan matang, Indonesia siap menjaga stabilitas dan pertumbuhan domestik, sekaligus berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik di tingkat regional dan global,” katanya.

Tak cuma itu, eks Menko Marves ini juga menyoroti dampak dari pelemahan ekonomi di Eropa hingga konflik di Timur Tengah. Ia menjelaskan, kondisi tersebut justru mendorong Indonesia untuk tumbuh berkelanjutan.

“Secara domestik, Indonesia masih menunjukkan ketangguhan. Inflasi yang terkendali, utang pemerintah yang stabil, dan target defisit fiskal sebesar 2,3 persen dari PDB tahun 2024 menempatkan kita pada jalur yang benar. Pemerintah juga menerapkan disiplin pengeluaran dan memperluas inisiatif produktif agar setiap anggaran membawa dampak nyata bagi rakyat,” ujar Luhut.

Topik Menarik