Cak Imin Pastikan Tak Ada Bansos untuk Masyarakat Terdampak Kenaikan PPN 12 Persen

Cak Imin Pastikan Tak Ada Bansos untuk Masyarakat Terdampak Kenaikan PPN 12 Persen

Ekonomi | inews | Rabu, 25 Desember 2024 - 13:49
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menegaskan tidak ada bantuan sosial (bansos) khusus untuk masyarakat terdampak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen pada tahun 2025 mendatang.

"Enggak ada. PPN tidak ada kaitannya dengan bansos khusus, karena memang dari 11 persen naik menjadi 12 persen itu betul-betul sudah diseleksi ya," ucap pria yang akrab disapa Cak Imin di sela meninjau Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Rabu (25/12/2024).

Cak Imin menambahkan, pemerintah telah memetakan barang-barang yang akan terdampak PPN 12 persen. Pasalnya, pemerintah akan tetap ingin agar ekonomi masyarakat tetap tumbuh.

"Mana yang tidak boleh naik, mana yang naik. Sehingga memungkinkan untuk tetap tumbuh, ekonomi, melindungi dan memfasilitasi, duang tambahannya untuk keperluan subsidi semua jenis," katanya. 

Sebelumya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau juga menegaskan bahwa saat ini belum ada program bansos khusus untuk masyarakat yang terdampak kenaikan PPN 12 persen.

“Belum ada (bantuan khusus untuk masyarakat terdampak PPN 12 persen),” ucap pria yang akrab disapa Gus Ipul.

Namun demikian, Gus Ipul menekankan pentingnya penyerapan anggaran bansos yang tepat waktu. Menurutnya, percepatan penyaluran bansos, terutama pada kuartal ketiga, akan sangat membantu daya beli masyarakat. 

"Kalau penyerapan itu tepat waktu itu sangat membantu daya beli masyarakat. Misalnya ya, misalnya triwulan ketiga itu bisa kita salurkan lebih cepat, itu akan sangat membantu," katanya.

Saat ini, terdapat sekitar 21 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima berbagai jenis program bansos, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan permakanan bagi lansia dan penyandang disabilitas, serta bantuan untuk pelatihan dan rehabilitasi.

"Kita kan ada 21 juta KK atau KPM, Keluarga Penerima Manfaat, yang kita berikan berbagai program. Baik itu bansos maupun program Keluarga Harapan. Permakanan untuk lansia, permakanan untuk penyandang disabilitas, juga ada bantuan-bantuan untuk pelatihan, segala macam untuk rehabilitasi," ucapnya.

Topik Menarik