Rupiah Hari Ini Ditutup Loyo ke Rp16.283 per Dolar AS

Rupiah Hari Ini Ditutup Loyo ke Rp16.283 per Dolar AS

Ekonomi | inews | Senin, 13 Januari 2025 - 15:54
share

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Senin (13/1/2025), ditutup melemah 93 poin atau 0,57 persen ke Rp16.283 per dolar AS. Pelemahan ini sejalan dengan sentimen global dan domestik.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah juga disebabkan oleh sentimen eksternal. Data pada Jumat (10/1/2025) lalu menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS meningkat secara tak terduga pada Desember dan tingkat pengangguran menurun, menandakan akhir tahun 2024 yang kuat bagi pasar tenaga kerja. 

“Hal ini mendukung ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tetap bulan ini,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (13/1/2025).

Selain itu, kata dia, Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi yang lebih luas terhadap minyak Rusia pada Jumat. Sanksi baru tersebut mencakup produsen Gazprom Neft dan Surgutneftegas, serta 183 kapal yang telah mengirimkan minyak Rusia, yang menargetkan pendapatan yang telah digunakan Moskow untuk mendanai perangnya dengan Ukraina.
 
Dia mengatakan, fokus sekarang pada data inflasi AS yang akan dirilis pada Rabu (15/1/2025), untuk isyarat lebih lanjut tentang prospek suku bunga Fed. Bank sentral mengisyaratkan inflasi yang kuat dan kekuatan di pasar tenaga kerja akan memberinya lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga tinggi.
 
Analis Goldman Sachs memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga hanya dua kali tahun ini. Suku bunga terminal bank sentral juga diperkirakan akan lebih tinggi dalam siklus pelonggaran ini.

Adapun China akan merilis beberapa indikator ekonomi utama yang akan memberikan wawasan tentang kinerja ekonomi pada penutupan 2024. Angka Produk Domestik Bruto (PDB) akan dirilis pada Jumat. Selain itu, data produksi industri Desember, dan angka penjualan ritel juga akan dirilis pada hari yang sama.

Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) merilis data penjualan eceran atau ritel yang mengalami peningkatan tipis pada Desember 2024, penyebab utama menggeliatnya industri ritel di Indonesia hingga akhir 2024. 

Peningkatan IPR pada Desember 2024 secara tahunan tersebut bersumber dari kelompok suku cadang dan aksesori, serta makanan, minuman dan tembakau. 

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya diprediksi bergerak fluktuatif dan ditutup menguat pada rentang Rp16.270-Rp16.350 per dolar AS.

Topik Menarik