Tender Offer KRYA Tuntas, Tidak Ada Investor Publik yang Lepas Saham
IDXChannel - PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) telah menuntaskan proses Penawaran Tender Wajib (Mandatory Tender Offer/MTO) seiring kehadiran pengendali baru.
Presiden Direktur KRYA, William Teng mengatakan, selama pelaksanaan MTO tersebut, tidak terdapat pemegang saham perseroan yang melakukan penjualan sahamnya. Hal ini, kata dia, mencerminkan kepercayaan pemegang saham terhadap kinerja, fundamental, serta prospek usaha perseroan ke depan.
“Kami mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham perseroan. Tidak adanya saham yang ditawarkan dalam pelaksanaan MTO ini mencerminkan keyakinan investor terhadap fundamental perseroan serta strategi pertumbuhan jangka panjang yang kami jalankan," katanya melalui keterangan resmi, Jumat (19/12/2025).
Sebelumnya, KRYA yang bergerak di sektor konstruksi diakuisisi oleh Green City SG Pte Ltd (GCSG) dari pemilik lama, Dharma Budiono dan Brigitta Notoatmodjo. Sejalan dengan aksi korporasi itu, KRYA kini fokus mengembangkan sektor kendaraan listrik (EV).
William menambahkan, proses MTO telah berakhir pada 18 Desember 2025 dan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta peraturan pasar modal yang berlaku, dengan mengedepankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan perlindungan terhadap pemegang saham publik.
Perseroan, kata dia, akan terus berfokus pada penguatan kinerja operasional, optimalisasi peluang usaha, serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik guna menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.
Sebelumnya, KRYA yang bergerak di sektor konstruksi diakuisisi oleh Green City SG Pte Ltd (GCSG) dari pemilik lama, Dharma Budiono dan Brigitta Notoatmodjo. Sejalan dengan aksi korporasi itu, KRYA kini fokus mengembangkan sektor kendaraan listrik (EV).
Pada 18 Desember 2025, perseroan mengumumkan kontrak komersial baru dari EV Moto. Lewat anak usahanya, ECGO, KRYA mendapatkan kontrak senilai Rp240 miliar untuk pengadaan 10 ribu motor listrik yang akan dikirim mulai Maret 2026.
(Rahmat Fiansyah)










