Intip Prospek MORA Usai Rencana Merger dengan MyRepublic 

Intip Prospek MORA Usai Rencana Merger dengan MyRepublic 

Ekonomi | idxchannel | Sabtu, 20 Desember 2025 - 13:00
share

IDXChannel - PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) mengumumkan rencana merger dengan PT Eka Mas Republik, anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang menyediakan layanan internet berbasis fiber optic merek MyRepublic.

Dalam skema penggabungan ini, MORA akan menjadi entitas yang bertahan (surviving entity) dan akan berganti nama menjadi PT Ekamas Mora Republik Tbk.

Berdasarkan laporan penilaian independen tertanggal 15 Desember 2025, nilai pasar saham MORA tercatat sebesar Rp10,2 triliun, sementara nilai pasar saham PT Eka Mas Republik mencapai Rp10,4 triliun. 

Dari hasil pembagian dengan jumlah saham beredar masing-masing perusahaan, ditetapkan bahwa satu saham PT Eka Mas Republik setara dengan sekitar 7.704 saham MORA. Rasio ini menjadi dasar konversi dalam proses merger.

Dengan struktur tersebut, pemegang saham MORA akan mengalami dilusi sebesar 50,5 persen pasca-merger. Kendati demikian, manajemen menilai penggabungan ini akan memberikan nilai tambah jangka panjang melalui skala usaha dan sinergi operasional yang lebih besar.

Pasca-transaksi, PT Innovate Mas Utama yang dimiliki oleh DSSA bersama entitas anaknya, PT DSST Mas Gemilang akan muncul sebagai pengendali baru MORA dengan kepemilikan 48,4 persen. 

Sementara itu, porsi kepemilikan pengendali lama, PT Candrakarya Multikreasi, akan turun signifikan dari 35,99 persen menjadi 17,8 persen. Kepemilikan publik juga menyusut dari 33,83 persen menjadi 16,7 persen setelah merger efektif.

Rencana merger ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2026, dengan target tanggal efektif penggabungan pada 22 April 2026. 

Bagi pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui aksi korporasi ini, MORA menyediakan mekanisme buyback dengan harga Rp432 per saham. Total dana yang dialokasikan mencapai sekitar Rp1 triliun, dengan batas maksimal saham yang dibeli kembali tidak melebihi 10 persen dari saham beredar sebelum merger.

Dari sisi fundamental, kedua entitas memiliki karakter bisnis yang saling melengkapi. MORA dikenal sebagai penyedia akses jaringan, layanan internet, dan backbone fiber optic terbesar di Indonesia. 

Hingga September 2025, MORA mengoperasikan jaringan fiber optic sepanjang 57.779 km, sembilan backbone domestik, serta enam pusat data dengan kapasitas total 3,3 MW, termasuk konektivitas strategis Batam-Singapura-Jakarta.

Sementara itu, PT Eka Mas Republik (MyRepublic) memiliki kekuatan di segmen fiber-to-the-home. Per September 2025, perusahaan ini mengelola jaringan fiber optic sepanjang 58.455 km, dengan total homepass sekitar 8,8 juta dan basis pelanggan ritel mencapai 1,5 juta.

Manajemen menilai, merger ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat layanan internet nasional melalui integrasi jaringan backbone MORA dengan jaringan last-mile MyRepublic. Sinergi tersebut diharapkan mampu menghadirkan layanan internet yang lebih stabil, cepat, dan luas, sekaligus menciptakan efisiensi finansial melalui optimalisasi belanja operasional (opex) dan pengurangan duplikasi belanja modal (capex).

Pasca-merger, entitas gabungan menargetkan posisi sebagai penyedia layanan internet dengan cakupan homepass dan basis pelanggan terbesar kedua di Indonesia. Target ini sejalan dengan tren konsolidasi di industri telekomunikasi, di mana perusahaan berupaya melakukan value unlocking atas aset jaringan fiber optic yang padat modal.

Menurut riset Stockbit, Kamis (18/12/2025) rencana merger ini sejalan dengan tren konsolidasi di industri telekomunikasi, khususnya dalam melakukan value unlocking atas aset jaringan terkait fiber optic.

Ke depan, perhatian investor akan tertuju pada kemampuan manajemen mengeksekusi proses integrasi, termasuk pencapaian sinergi sesuai jadwal serta pengendalian biaya integrasi pasca-merger. 

Sementara itu, saham MORA melambung 2.123 persen secara year to date (ytd). Di mana sejak awal tahun, saham MORA naik dari Rp362 menjadi Rp10.450 per Jumat (19/20/2025).

(DESI ANGRIANI)

Topik Menarik