NINE Amankan Hak untuk Akuisisi Tambang di Mongolia Senilai Rp2,5 Triliun
IDXChannel - PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) mengamankan hak opsi untuk membeli (option to purchase) tambang di Mongolia dengan nilai indikatif sekitar USD150 juta atau Rp2,5 triliun.
Direktur Utama NINE, Nuzwan Ghufron mengatakan, tambang itu dimiliki oleh pengendali baru NINE, Poh Group melalui Poh Golden Ger Resources Pte Ltd.
Terkait angka, Gufron menyebut, nilainya belum final alias masih indikatif. Perseroan saat masih menunggu penilaian dari dua penilai independen dari Indonesia dan Australia.
"Nilai rata-rata hasil penilaian tersebut akan berlaku dan mengesampingkan nilai indikatif apapun," katanya dalam keterbukaan informasi, Minggu (28/12/2025).
Gufron menambahkan, perseroan mengamankan hak opsi untuk membeli untuk jangka waktu sembilan bulan. Selama periode itu, perseroan akan meminta restu dari pemegang saham, Bursa Efek Indonesia (BEI), serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk pemenuhan aturan hukum dan pasar modal sertta dokumen transaksi antara kedua belah pihak.
Adhi Karya Garap Proyek Pengendali Banjir, Lindungi 10 Ribu Hektare Lahan Pertanian Merauke
Meski masih opsi dan penjajakan, Gufron memastikan rencana ini merupakan bagian dari kelanjutan rencana pemilik Poh Kay Ping untuk membangkitkan kembali dan mendiversifikasi bisnis Techno9.
"Techno9 terus bekerja mencari peluang dan kesempatan bisnis di Indonesia dan kawasan untuk memastikan nilai tambah bagi para pemegang saham," katanya.
Sebelumnya, Poh Holdings Ltd resmi menjadi pengendali NINE setelah menuntaskan akuisisi sebanyak 773,35 juta saham atau setara 35,85 persen dari total modal disetor dan ditempatkan perseroan. Sejalan dengan akuisisi ini, perusahaan akan fokus menggarap sektor pertambangan, termasuk batu bara.
(Rahmat Fiansyah)









