Aurora Tech Award 2025 Apresiasi Pendiri Perempuan yang Berdedikasi Membangun Masa Depan Industri
JAKARTA, iNewsMuria – Aurora Tech Award, penghargaan bergengsi yang mengapresiasi pendiri atau founder perempuan paling berani dan ambisius di pasar berkembang, baru-baru ini mengumumkan daftar 120 pendiri teratas untuk tahun 2025. Penghargaan ini menarik perhatian global setelah menerima 2.018 pendaftar dari 116 negara, dua kali lipat dari jumlah pendaftar tahun sebelumnya. Negara-negara dengan kontribusi terbesar dalam daftar panjang ini antara lain Nigeria, Brasil, Amerika Serikat, dan Mesir, diikuti oleh sejumlah negara lain seperti Kolombia, Kenya, Inggris, India, dan Kazakhstan.
Isabella Ghassemi-Smith, Head of Aurora Tech Awards, menyampaikan bahwa seleksi ini adalah hasil dari proses yang sangat ketat dan menantang, yang memunculkan 120 wirausahawan perempuan yang membangun bisnis berani dan inovatif di negara-negara berkembang.
"Para pendiri ini memiliki potensi besar untuk mengubah masa depan industri mereka dan negara mereka, menjadikannya individu yang patut diperhatikan pada tahun 2025," ungkap Isabella dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (13/1/2025).
Menariknya, penghargaan ini mendapatkan dukungan yang semakin besar dari perusahaan modal ventura (VC), yang menunjukkan peningkatan jumlah mitra VC dari 23 menjadi 35 pada tahun ini. Kemitraan baru ini mencakup perusahaan dari Mesir, Brasil, dan Pakistan, mencerminkan pengakuan global terhadap penghargaan dan misinya untuk memberdayakan perempuan di dunia bisnis. Amerika Serikat menjadi salah satu negara dengan jumlah pendaftar terbanyak, dengan 15 pendiri yang sebagian besar bergerak di sektor kesehatan teknologi (healthtech), serta industri lainnya seperti ecotech, edtech, dan foodtech. Sementara itu, Inggris memiliki 4 pendaftar yang berasal dari beragam sektor seperti travel-tech, HR-tech, dan healthtech, menunjukkan ragam inovasi yang didorong oleh perempuan di berbagai bidang.
Healthtech muncul sebagai sektor terkemuka di daftar Aurora Top 120, dengan 30 startup yang berfokus pada inovasi di bidang kesehatan. Selain healthtech, sektor agritech dan edtech juga tetap relevan, sementara e-commerce berkembang menjadi model pasar yang lebih dinamis. Sektor energi terbarukan, meski terbatas, juga tercatat di beberapa negara seperti Kolombia dan Irak, menunjukkan upaya perempuan dalam mengembangkan teknologi ramah lingkungan.
Wahyu Ramadhan, Communication Manager inDrive Indonesia, memberikan apresiasi besar terhadap penghargaan ini, yang menurutnya menjadi motivasi bagi pengusaha perempuan di seluruh dunia.
"Penghargaan seperti ini sangat penting, karena memberi pengakuan kepada para pendiri perempuan yang telah bekerja keras dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sosial mereka. Hal ini bisa menjadi contoh bagi pengusaha lainnya untuk terus berusaha mencapai kesuksesan," ungkapnya.
Aurora Tech Award tidak hanya memberikan penghargaan, tetapi juga menawarkan berbagai akses penting bagi para pemenang, seperti bimbingan, pelatihan penggalangan dana, persiapan pitch deck, serta dukungan dalam menjalin koneksi dengan investor dan dana VC. Proses ini bertujuan untuk membuka peluang transformatif yang akan mempercepat kesuksesan bisnis mereka. Finalis teratas akan diumumkan pada Februari 2025, dan pemenangnya akan dirayakan dalam upacara global di akhir tahun.
Tren global menunjukkan peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia kewirausahaan. Menurut data Global Entrepreneurship Monitor (GEM), tingkat aktivitas startup oleh perempuan telah meningkat secara signifikan, terutama di pasar negara berkembang. Penelitian WE-FI juga menunjukkan bahwa 17 perempuan di ekonomi berkembang telah menjadi pengusaha, dengan 35 lainnya bercita-cita menjadi pengusaha. Hal ini membuktikan bahwa perempuan di seluruh dunia, khususnya di Afrika dan negara-negara berkembang lainnya, semakin memainkan peran besar dalam penggerak ekonomi dan inovasi.