MLA Beri Wadah Para Chef Adu Keahlian Olah Daging Sapi Australia di Butchery and Cooking Competition

MLA Beri Wadah Para Chef Adu Keahlian Olah Daging Sapi Australia di Butchery and Cooking Competition

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 23 Januari 2025 - 16:08
share

Meat And Livestock Australia (MLA) dan Trade and Investment Queensland (TIQ) kembali menggelar Butchery and Cooking Competition 2025. Kompetisi adu ketangkasan dalam mengolah dan menyajikan daging sapi Australia ini diikuti 10 tim chef profesional, dari hotel dan restoran di Kota Semarang dan Solo, Jawa Tengah.

Para chef profesional ini berlomba menampilkan kreativitas terbaiknya dalam menyajikan kelezatan daging sapi Australia, yang kaya akan nutrisi dalam cita rasa yang menawan. Kompetisi yang berlangsung di Hotel Padma Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025) bertujuan untuk menampilkan bakat chef Indonesia dan memperdalam pengetahuan mereka tentang dunia daging sapi Australia.

Queensland Trade And Investment Commissioner, Indonesia - International Operation Trade And Investment Queensland Boyd Whalan menjelaskan, Butchery and Cooking Competition 2025 merupakan bagian dari upaya berkelanjutan MLA dan TIQ dalam mempromosikan dan mendorong konsumsi daging sapi Australia di Indonesia.

“Kompetisi ini bukan sekedar perayaan produk unggulan saja. Tetapi juga sebagai penguatan hubungan perdagangan yang terjalin erat, serta mendukung gaya hidup sehat masyarakat setempat, yang suka produk berkualitas tinggi,” ujarnya.

Whalan menambahkan, Queensland merupakan negara bagian penghasil sapi terbesar di Australia, dengan 50 persennya atau sebanyak 13 ribu peternak sapi berada di negara bagian ini. Industri daging sapi di Australia bernilai tujuh miliar dolar Australia per tahun, dan telah diekspor ke 60 negara, termasuk Indonesia yang konsumennya menghargai kualitas daging sapi Australia.

“Kami berkomitmen untuk memenuhi harapan konsumen, menjunjung prinsip keberlanjutan, dan ketelusuran. Daging sapi Queensland diproduksi dengan standar ketat, menjamin kualitas dan keamanan, serta dapat dilacak kembali ke peternakan asalnya. Peternakan di Queensland telah berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekosistem,” tuturnya.

Acara ini merupakan komitmen MLA dan TIQ untuk terus memberikan edukasi, penghargaan kepada praktisi chef untuk terus meningkatkan pengetahuan kemampuan, dalam mengolah dan memasak daging sapi Australia menjadi makanan yang penuh cita rasa.

Queensland Trade And Investment Commissioner, Indonesia - International Operation Trade And Investment Queensland Boyd Whalan. (Foto: dok MLA)Mempelajari Daging Sapi Australia TerbaikKompetisi bergengsi antara chef profesional ini didukung PT Subur Arta Utama, yang merupakan salah satu pemasok daging sapi Australia di Indonesia. Direktur Utama PT Subur Arta Utama Alexander Hansen mengatakan, sapi asal Australia sudah terverifikasi kesehatan, bebas dari penyakit, dan halal.

“Dengan rantai pengiriman yang terjaga, rasa daging sapi Australia tidak akan berubah saat diterima oleh konsumen. Maka tidak heran beragam jenis daging sapi Australia merupakan daging yang berkualitas, yang sejak awal dijaga kualitasnya,” tutur Hansen.

Hansen mengaku bangga dapat terlibat dalam memberikan dukungan dalam acara ini. Ia dapat bertemu langsung dengan para profesional di bidang kuliner. Saling berbagi ilmu, pengetahuan, pengalaman, dan mempererat hubungan yang sudah terjalin.

“Harapan kami dengan adanya rangkaian acara ini dapat memberikan dampak positif bagi para peserta dan tamu undangan, dan tentunya dapat hal serupa juga dapat dilakukan di kota-kota besar lainnya,” ujarnya.

Chief Representative MLA Indonesia Christian Haryanto mengatakan, kompetisi ini ingin memberikan kesempatan kepada chef profesional Indonesia, untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang berbagai potongan daging sapi Australia yang dapat diolah melalui berbagai metode memasak. Ia melihat bahwa Indonesia memiliki banyak potensi baik dalam hal bakat maupun industri.

Kompetisi ini juga memberikan kesempatan bagi chef profesional untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mengenai kualitas dan keragaman potongan daging sapi Australia yang memenuhi standar halal. Sehingga, tidak hanya menjamin keamanan, tetapi juga keunggulan nutrisi. Kompetisi ini diharapkan dapat menginspirasi para chef profesional untuk bisa meningkatkan kreativitas dalam memasak daging sapi Australia.

Para chef profesional berkompetisi mengolah daging sapi Australia. (Foto: dok MLA)

“Kriteria dalam Butchery and Cooking Competition yakni setiap tim diberikan waktu satu jam untuk menyajikan masakan terbaiknya. Meskipun terbiasa mengolah makanan, namun dalam kompetisi ini peserta mengaku mempunyai banyak tantangan,” ujarnya.

Penilaian kompetisi ini meliputi beberapa kriteria, termasuk rasa, yang merupakan 50 persen dari poin penilaian. Kemudian presentasi, persiapan chef profesional, kebersihan dan sisa makanan, mise-en-place dan metode kerja, serta pelayanan. Adapun juri dalam kompetisi ini yakni Executive Chef of Aprez Catering, Certified International Judge and Advisor at Association Culinary Professional Chef Stefu Santoso, dan Executive Chef Amuz restaurant, Certified International Judge and President Disciples Escoffier Indonesia Chef Gilles Marx.

Pemenang pertama Butchery and Cooking Competition 2025 berhasil diraih Chef Resto Bowery Diky Wahyu Andika dan Rahardian. Mereka mendapat penilaian tertinggi dari para juri berkat pengolahan, treatment khusus, cita rasa, serta tampilan daging sapi Australia yang mengungguli peserta lainnya.

“Kompetisi tahunan juru masak restoran dan hotel di Semarang ini diharapkan dapat menampilkan bakat chef Indonesia serta memperdalam pengetahuan tentang daging sapi asal Australia,” ujar Wahyu.

Total hadiah untuk para pemenang Butchery and Cooking Competition 2025 sebesar Rp10 juta. Juara pertama mendapatkan Rp5 juta, juara kedua Rp3 juta, dan juara ketiga Rp2 juta. Masing-masing juara juga mendapatkan medali dan piala. Sampai jumpa di Butchery and Cooking Competition selanjutnya.

Topik Menarik