Profil SMA Dempo Malang: Sekolah Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono, 2 Mamak Pendaki yang Gugur di Gunung Carstensz

Profil SMA Dempo Malang: Sekolah Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono, 2 Mamak Pendaki yang Gugur di Gunung Carstensz

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 6 Maret 2025 - 01:16
share

SMA Dempo Malang yang merupakan sekolah almamater dua pendaki wanita, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono yang meninggal ketika perjalanan menuruni Puncak Carstensz di Pegunungan Jaya Wijaya, Papua Tengah.

Kedua sahabat pecinta alam ini tercatat telah bersahabat lama, bahkan ketika mereka berdua masih duduk di sekolah menengah. Dimana Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono sempat berada di satu sekolah ketika masih SMA.

Menurut penuturan Kepala Sekolah SMAK Dempo Malang Sumardi, dua pendaki itu memang tercatat sebagai alumni SMA Dempo Malang. Mereka masuk di tahun 1981 dan lulus di tahun 1984.

Setelah lulus mereka berdua sempat terpisah karena menempuh jurusan kuliah yang berbeda. Hingga pada akhirnya mereka dipertemukan kembali melalui sosial media.

Profil SMA Dempo Malang

SMA Katolik Santo Albertus Malang, yang sering disebut sebagai SMA Dempo, adalah sekolah menengah atas Katolik pertama di Kota Malang, Jawa Timur. Didirikan pada tahun 1936 oleh Ordo Karmel, sekolah ini awalnya bernama Rooms Katholiek Algemene Middelbare School (RKAMS) St. Albertus.

Dilansir dari situs resminya, Sekolah ini merupakan SMA Katolik pertama yang berdiri di kota Malang. Pendiri dan pengelolanya adalah Yayasan Sancta Maria, milik serikat para imam dan biarawan ordo Karmel.

Pada tahun 1936, ketika para Karmelit yang berkarya di Indonesia masih merupakan bagian dari provinsi alat Belanda, sekolah ini didirikan untuk mendidik generasi muda bangsa Indonesia.

Sampai dengan tahun 1942, sekolah ini hanya menerima siswa laki-laki pilihan. Dimana pada saat itu sekolah ini berlokasi di kawasan Rampal (dekat tangsi militer Belanda waktu itu).

Sekolah Swasta ini sempat ditutup dari 1942-1946, karena gedung baru yang berada di jalan Talang, Malang dirampas oleh Angkatan Udara Balatentara Jepang dan digunakan sebagai markas.

Barulah pada tahun 1946 sekolah dibuka lagi di gedung yang sekarang ditempati oleh para biarawati Ursulin (OSU), pengelola SMA Cor Jesu. Pada tahun ini juga, sekolah tersebut untuk pertama kali menerima siswi atau pelajar perempuan.

Nama "SMA Dempo" berasal dari Jalan Dempo yang membentang di depan sekolah, meskipun pintu utama sekolah terletak di Jalan Talang No. 1. Sekolah ini menempati lahan seluas 14.250 meter persegi dan berada di bawah naungan Yayasan Sancta Maria, yang dimiliki oleh serikat imam dan biarawan Ordo Karmel.

SMAK St. Albertus telah berkembang pesat sejak didirikan. Pada tahun ajaran 2022/2023, jumlah siswa mencapai 1.054 orang, dengan 11 kelas untuk tingkat X, 14 kelas untuk tingkat XI, dan 12 kelas untuk tingkat XII. Sekolah ini menawarkan tiga jurusan atau peminatan, yaitu IPA, IPS, dan Bahasa.

SMA Dempo Malang telah terakreditasi A (Unggul) dengan nilai 92, berdasar Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM). Menjadikannya salah satu SMA Swasta favorit di Malang.

Fasilitas yang disediakan oleh sekolah ini mencakup ruang kelas yang representatif, laboratorium sains, perpustakaan, aula, dan sarana olahraga. Semua fasilitas ini dirancang untuk mendukung proses belajar-mengajar yang optimal dan pengembangan bakat serta minat siswa.

SMAK St. Albertus juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti paduan suara, teater, olahraga, dan klub sains. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa di berbagai bidang dan membentuk karakter yang seimbang antara akademik dan non-akademik.

Topik Menarik