Press On Nails Viral di 2025, Amankah bagi Kesehatan?
JAKARTA, iNews.id - Tren kuku yang marak di 2025 diramaikan dengan gel cure press on nails. Kuku ini mudah dipasang dan hasilnya tahan lama seperti gel manicure tanpa butuh waktu lama untuk memasangnya.
Berbeda dari press-on biasa yang tipis dan sering cepat lepas, gel cure press-on nails dibuat dari bahan yang menyerupai gel profesional yang umum dipakai di salon, tetapi bisa dipasang di rumah. Gel cure press-on nails sering dipasang dengan lem khusus lalu dikeringkan menggunakan lampu UV/LED sama seperti gel manicure pada umumnya.
Meski terlihat praktis untuk terlihat cantik, namun ada beberapa kekurangan penggunaan gel cure press on nails, Berikut yang dikutip iNews Media Group:
- Infeksi
Infeksi dapat terjadi saat menggunakan gel untuk mengeringkan kuku palsu. Jika terdapat celah di mana kuku palsu tidak sepenuhnya bersentuhan dengan kuku asli, kelembapan dapat masuk dan menyebabkan infeksi.
- Alergi
Jika gel tidak mengering dengan benar atau sempurna, ada risiko timbulnya reaksi alergi seperti dermatitis kontak ketika gel bersentuhan dengan kulit. Akibatnya, bisa mengalami pembengkakan, nyeri, peradangan, dan pengelupasan kulit.
Sinar UV disebut harus menembus kuku tempel untuk mengeringkan gel. Namun, jika kuku berwarna gelap atau buram, sinar UV mungkin tidak dapat menembus dan mengeringkan gel, yang dapat menyebabkan alergi kontak.
- Kerusakan Kuku
Saat kuku sudah menempel karena dikeringkan dengan gel, maka tak mudah untuk melepaskannya kecuali dengan merendam kuku. Melepas gel cure press-on nails dengan paksa bisa mengakibatkan kerusakan pada lempeng dan bantalan kuku.
- Paparan Sinar UV
Paparan sinar UV yang digunakan dalam proses pengeringan kuku tempel gel berpotensi merusak kesehatan. Pasalnya, radiasi UV dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.
Dampaknya, bisa menimbulkan keriput kulit, bintik-bintik penuaan, dan kanker kulit jika digunakan dalam waktu lama.










