Tolak Angkat Kaki dari Koridor Philadelphia, Netanyahu Perkuat Kontrol Perbatasan Gaza dengan Mesir

Tolak Angkat Kaki dari Koridor Philadelphia, Netanyahu Perkuat Kontrol Perbatasan Gaza dengan Mesir

Global | okezone | Kamis, 5 September 2024 - 11:58
share

ISRAEL Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan bahwa pasukan Israel tidak akan meninggalkan Koridor Philadelphia. Yakni sebidang tanah yang penting secara strategis di Gaza selatan di sepanjang perbatasan dengan Mesir.

Ia mengatakan kepada media asing di Yerusalem bahwa dirinya terbuka untuk mempertimbangkan alternatif terhadap keberadaan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir. Hal ini sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata permanen di masa mendatang. Namun ia tidak melihat hal itu terjadi.

Netanyahu berpendapat bahwa pasukan Israel harus tetap berada di zona penyangga ini untuk mencegah senjata dan kemungkinan sandera Israel diselundupkan melintasi perbatasan.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Reuters bahwa keputusan Netanyahu untuk tidak menarik diri dari koridor Philadelphia merupakan upaya untuk menggagalkan perjanjian gencatan senjata. Hamas juga menambahkan bahwa sudah waktunya untuk memberi tekanan pada Israel.

Sebelumnya pada Rabu (4/9/2024),  Netanyahu mengatakan syarat untuk gencatan senjata permanen harus mencakup situasi di mana koridor Philadelphia tidak dapat ditembus.

 

 “Jika seseorang dapat menunjukkan, tidak di atas kertas, tidak dengan kata-kata, tidak dalam slide, tetapi di lapangan, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan bahwa mereka benar-benar dapat mencegah terulangnya apa yang terjadi di sana sebelum kita terbuka untuk mempertimbangkannya,” terangnya.

"Saya tidak melihat itu terjadi. Dan sampai itu terjadi, kita ada di sana,” lanjutnya.

Komentarnya membuka celah kecil dalam desakannya yang berulang bahwa pasukan Israel tidak akan meninggalkan perbatasan selatan Gaza.

Namun dia juga menggandakan desakannya bahwa Israel perlu mempertahankan pasukan di sana demi keamanannya, menggambarkannya sebagai "garis merah".

Topik Menarik