Kebakaran Dahsyat Apartemen Tewaskan 72 Orang, Penyelidikan Salahkan Kegagalan Pemerintah

Kebakaran Dahsyat Apartemen Tewaskan 72 Orang, Penyelidikan Salahkan Kegagalan Pemerintah

Global | okezone | Kamis, 5 September 2024 - 15:59
share

LONDON - Penyelidikan publik terhadap kebakaran dahsyat di Grenfell Tower London, Inggris ,pada 2017 yang menewaskan 72 orang menyalahkan bencana tersebut pada kegagalan pemerintah. Selain pemerintah, penyelidikan juga mengecam industri konstruksi dan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pemasangan pelapis luar dengan bahan yang mudah terbakar.

Seperti diketahui, kebakaran melanda blok apartemen 23 lantai di salah satu daerah terkaya di London pada dini hari tanggal 14 Juni 2017. Itu menjadi kebakaran paling mematikan di Inggris pada bangunan tempat tinggal sejak Perang Dunia Kedua.

"Kebenaran sederhananya adalah bahwa semua kematian yang terjadi dapat dihindari," kata ketua penyelidikan Martin Moore-Bick.

Dalam laporan akhir yang telah lama ditunggu-tunggu, penyelidikan tersebut menyalahkan sebagian besar tanggung jawab atas bencana tersebut pada perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pemeliharaan dan perbaikan menara apartemen, serta perusahaan-perusahaan yang menurutnya telah secara tidak jujur ??memasarkan bahan pelapis yang mudah terbakar sebagai bahan yang aman.

Laporan itu juga mengkritik pemerintah saat itu, otoritas lokal Kensington dan Chelsea, industri, kelompok regulator, individu tertentu, dan pemadam kebakaran yang tidak siap selama bertahun-tahun karena tidak bertindak atas keselamatan kebakaran di blok-blok gedung tinggi.

"Tidak semua dari mereka memiliki tingkat tanggung jawab yang sama atas bencana yang terjadi, tetapi seperti yang ditunjukkan laporan kami, semuanya berkontribusi terhadap bencana itu dengan satu atau lain cara, dalam banyak kasus, melalui ketidakmampuan, tetapi dalam beberapa kasus, melalui ketidakjujuran dan keserakahan," lanjutnya.

Laporan penyelidikan, yang mencapai hampir 1.700 halaman, mengatakan bahwa kebakaran itu adalah puncak dari kegagalan selama puluhan tahun dengan keuntungan yang lebih diutamakan daripada orang.

"Tugas pemerintah seharusnya adalah melindungi kehidupan, sambil melindungi kita dari keserakahan perusahaan," ujar Grenfell United, sebuah kelompok yang mewakili beberapa korban selamat dan keluarga yang berduka.

"Tetapi selama ini, mereka telah membantu perusahaan, memfasilitasi mereka untuk mendapatkan keuntungan dan mendikte peraturan, lanjutnya.

Perdana Menteri (PM) Keir Starmer meminta maaf kepada keluarga korban dan penyintas atas nama negara Inggris, dengan mengatakan bahwa mereka telah gagal selama bertahun-tahun.

"Itu seharusnya tidak pernah terjadi. Negara gagal melaksanakan tugasnya yang paling mendasar, untuk melindungi Anda dan orang-orang yang Anda cintai," katanya di parlemen, di mana beberapa keluarga yang berduka menyaksikan.

"Hari ini adalah hari kebenaran yang telah lama ditunggu, tetapi sekarang harus mengarah pada hari keadilan, ujarnya.

Polisi Inggris mengatakan 58 orang dan 19 firma dan organisasi sedang diselidiki. Namun, tuntutan hukum apa pun termasuk untuk pembunuhan dan penipuan perusahaan masih bertahun-tahun lagi karena kompleksitas dan perlu mempertimbangkan laporan penyelidikan tersebut.

"(Penyelidikan) ini telah menunda keadilan yang layak diterima keluarga saya," kata Hisam Choucair, 46 tahun, yang kehilangan ibu, saudara perempuan, saudara ipar laki-lakinya, dan tiga keponakan perempuannya dalam kebakaran tersebut.

Topik Menarik