Tanggapan AS Soal Insiden Ledakan Ribuan Pager yang Guncang Lebanon

Tanggapan AS Soal Insiden Ledakan Ribuan Pager yang Guncang Lebanon

Global | okezone | Rabu, 18 September 2024 - 12:18
share


WASINGTON - Amerika Serikat (AS) membantah terlibat dalam ledakan pager di Lebanon, Selasa (18/9) waktu setempat. Serangan yang berpusat di pinggiran selatan Beirut, basis Hezbollah, dan Lembah Bekaa bagian timur menyebabkan belasan orang tewas, dan ribuan lainnya luka-luka.

Ribuan pager yang digunakan di seluruh Lebanon meledak hampir bersamaan. Ledakan tersebut diyakini sebagai operasi Israel yang ditujukan membunuh anggota dan petinggi kelompok Hizbullah, yang menggunakan pager sebagai alat komunikasi utama.

Ledakan dimulai sekitar pukul 3:30 sore waktu setempat dan berlangsung selama sekitar satu jam. Rekaman menunjukkan orang-orang terkena ledakan di bagian wajah, jari, dan perut mereka akibat ledakan pager.

Israel dituduh berada di belakang aksi keji tersebut. Kelompok militan Hizbullah pun berjanji akan membalas Israel  yang dikhwatirkan memicu eskalasi di Timur Tengah. Sedangkan AS langsung membantah terlibat dalam operasi intelejen tersebut. 
  
Juru Bicara Pentagon Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder mengatakan, AS  tidak terlibat dalam ledakan pager. Mereka justru menyerukan solusi diplomatik untuk ketegangan antara Israel. "Sejauh pengetahuan saya, tidak ada keterlibatan AS sama sekali dalam hal ini. Sekali lagi, ini. Sekali lagi, ini adalah sesuatu yang kami pantau," kata Ryder, dalam sesi jumpa pers.

 

Kabar beredar jumlah meninggal sampai belasan orang. Sebagian besar korban tewas tampaknya adalah anggota Hizbullah. Kelompok tersebut mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi setidaknya dua anggota tewas dalam pengeboman pager. 

 

“Kami menganggap musuh Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas agresi kriminal ini yang juga menargetkan warga sipil. Israel pasti akan mendapatkan hukuman yang setimpal,” tegas  kata Hizbullah. 

Amerika Serikat Peringatkan Israel

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memperingatkan Israel jika peningkatan eskalasi dengan Hizbullah Lebanon dapat memiliki dampak “menghancurkan” terhadap rakyat Israel, Lebanon, dan kawasan tersebut.

Kekhawatiran itu disampaikan Austin saat bertemu Yoav Gallant, Minggu waktu stempat setelah Houthi Yaman melancarkan rudal balistik terhadap Israel. Namun pada saat bersamaan, Austin menegaskan kembali "komitmen kuat" Amerika Serikat tetap menjaga keamanan Israel dan haknya untuk membela diri. 

Sedangkan Israel tetap bungkam, dengan Kantor Perdana Menteri menjauhkan diri dari unggahan media sosial yang sekarang telah dihapus oleh mantan pembantu utama dan juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Topaz Luk, yang mengisyaratkan tanggung jawab Israel atas serangan itu.

Topik Menarik