Spesifikasi Iron Beam, Pengganti Sistem Pertahan Rudal Iron Dome Israel

Spesifikasi Iron Beam, Pengganti Sistem Pertahan Rudal Iron Dome Israel

Global | okezone | Rabu, 18 September 2024 - 20:19
share

MENYUSUL kegagalan sistem pertahanan Iron Dome untuk menangkal serangan roket berkelanjutan terhadap kota-kotanya, Israel telah menguji coba sistem pertahanan rudal baru berbasis laser yang disebut dengan ‘Iron Beam’. Sistem pertahanan baru ini, selain diklaim akan memakan biaya lebih murah, juga tidak akan bergantung pada persediaan rudal.

Iron Beam pertama kali diperkenalkan oleh kontraktor pertahanan Israel Rafael Advanced Defense Systems di Singapore Airshow pada 11 Februari 2014. Sistem ini menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan pencegat rudal konvensional seperti Iron Dome, yang meliputi biaya per tembakan yang lebih rendah, jumlah tembakan tak terbatas, biaya operasional yang lebih rendah, dan tenaga kerja yang lebih sedikit.

Dilansir Economic Times, Iron Beam beroperasi dengan menggunakan laser serat untuk menghasilkan sinar laser yang dapat menghancurkan target di udara. Setiap meriam Iron Beam terdiri dari radar pertahanan udara, unit komando dan kontrol, dan dua sistem laser serat optik berenergi tinggi.

Senjata laser ini dapat menghasilkan daya 100-150 kW, setara dengan daya listrik untuk 5-8 rumah tangga selama sehari, dalam hitungan detik. Sistem ini memiliki jangkauan hingga 7 km (4,3 mil) dan secara khusus dirancang untuk menetralkan roket jarak pendek, artileri, bom mortir, dan UAV (drone) dalam empat detik setelah terdeteksi.

Iron Beam berfungsi sebagai elemen keenam dari sistem pertahanan rudal terpadu Israel, melengkapi Arrow 2, Arrow 3, David's Sling, dan Iron Dome. Tidak seperti pencegat rudal yang mahal, biaya setiap pencegatan menggunakan Iron Beam dapat diabaikan, diperkirakan sekira USD2.000 per tembakan, yang mencakup semua biaya, dibandingkan dengan USD100.000 hingga USD150.000 per penembakan pencegat.

 

Pada Oktober 2022, Rafael menyatakan bahwa akan memakan waktu "dua hingga tiga tahun" untuk menyebarkan senjata 100+ kW tersebut secara operasional, yang berarti sistem ini kemungkinan akan dapat beroperasi pada 2025.Pengembangan Iron Beam sebagian besar didanai oleh Kementerian Pertahanan Israel (MoD), dengan Rafael bekerja sama dengan perusahaan lain untuk meningkatkan jangkauan dan kemampuan sistem tersebut.

Topik Menarik