Vladimir Putin Sudah Muak dengan Kemunafikan Barat

Vladimir Putin Sudah Muak dengan Kemunafikan Barat

Global | sindonews | Jum'at, 25 Oktober 2024 - 14:31
share

Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku sudah muak dengan kemunafikan Barat. Dia menegaskan Rusia tidak akan lagi menoleransi janji-janji yang diingkari NATO dan sekutunya.

Berbicara pada akhir KTT BRICS di Kazan, pada Kamis, Putin menekankan ketidakpuasannya dengan pengabaian Barat terhadap perjanjian internasional dan keadilan.

"Apakah adil untuk berbohong di depan wajah kita tentang NATO yang tidak berkembang, dan kemudian melakukan ekspansi?" tanya Putin, mengacu pada jaminan yang diberikan kepada Rusia pada tahun 1990-an bahwa aliansi itu tak akan memperluas keanggotaannya jauh ke timur dekat Rusia.

Putin juga mengecam kudeta Maidan yang didukung Amerika Serikat tahun 2014 di Ukrainayang menggulingkan presiden terpilih secara demokratis negara itu, Victor Yanukovichdengan mengatakan bahwa hal itu merupakan pelanggaran hukum internasional.

Dia menambahkan bahwa hal itu secara langsung telah menyebabkan konflik yang sedang berlangsung antara Kyiv dan Moskow.

Tidak ada keadilan di sini, kata Putin.

Kami ingin mengubah situasi ini. Dan kami akan mencapainya," ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today , Jumat (25/10/2024).

Pemimpin Kremlin ini juga menolak klaim baru-baru ini oleh intelijen Inggris bahwa Moskow bertanggung jawab atas kerusuhan di Inggris, menepisnya sebagai omong kosong".

Putin berpendapat bahwa setiap masalah di Inggris disebabkan oleh kebijakan dalam negerinya sendiri, bukan campur tangan Rusia.

Rusia, imbuh Putin, tidak tertarik untuk mengabadikan konflik tetapi menginginkan keadilan dalam politik global.

Dia lantas mengkritik Barat karena mendorong kebijakan yang merugikan hukum internasional dan diplomasi, yang menunjukkan bahwa Rusia tidak akan tinggal diam.

Komentarnya muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan NATO, di mana Putin menyoroti apa yang dia lihat sebagai kemunafikan Barat yang terus-menerus dalam masalah keamanan.

Kepala Dinas Keamanan Inggris (MI5), Ken McCallum, mengeklaim awal bulan ini bahwa dukungan Inggris terhadap Ukraina telah menjadikan London target propaganda dan tipu daya Rusia, yang berupaya memperoleh lebih banyak kekuasaan dan pendanaan pemerintah untuk menangani dugaan ancaman tersebut.

Topik Menarik