Diberondong 14 Tembakan, Mantan Presiden Bolivia Evo Morales Selamat dari Upaya Pembunuhan
SHINAHOTA - Mantan presiden Bolivia Evo Morales selamat dari percobaan pembunuhan, menurut sebuah video yang dipublikasikan di laman Facebook miliknya pada Minggu, (27/10/2024). Moralex, yang kini menjadi politisi, dilaporkan tidak terluka oleh dugaan serangan tersebut, yang dilaporkan melukai pengemudinya.
Sebuah video berdurasi empat menit yang diambil dari dalam kendaraan Morales dimulai dengan dia duduk di kursi depan mobil di samping pengemudinya dan berbicara di telepon. Lubang peluru terlihat di kaca depan kendaraan. Pengemudi tersebut tampak berlumuran darah di kepalanya tetapi tampaknya masih mampu mengoperasikan mobil. Kaca depan belakang terlihat hampir hancur oleh peluru.
Menurut Morales sendiri, sekira 14 tembakan dilepaskan ke mobil tersebut.
Keterangan foto tersebut menyatakan bahwa mantan presiden tersebut hendak melakukan rutinitas Minggu seperti biasanya ketika kendaraannya dicegat oleh dua mobil di kota Shinahota, Bolivia tengah, pada dini hari. Empat pria bersenjata berkerudung keluar dari mobil dan menembaki kendaraan mantan presiden tersebut.
Video lain yang dipublikasikan di laman Facebook politisi tersebut tak lama setelah unggahan tentang insiden tersebut memperlihatkan dia duduk menyampaikan pidato menggunakan mikrofon. Morales tampak tidak terluka dalam rekaman tersebut.
Pihak berwenang Bolivia sejauh ini belum mengomentari insiden tersebut, demikian diwartakan RT.
Morales menjabat sebagai presiden negara Amerika Selatan tersebut antara 2006 dan 2019 selama tiga periode berturut-turut. Pada tahun 2019, ia digulingkan dalam kudeta yang membawa pemerintahan Senator Jeanine Anez ke tampuk kekuasaan. Anez saat ini menjalani hukuman penjara atas kejahatan yang dilakukan rezimnya selama tindakan kerasnya yang mematikan terhadap protes massa setelah peralihan kekuasaan.
Sejak 2020, Bolivia dipimpin oleh Presiden Luis Arce, mantan sekutu Morales. Keduanya baru-baru ini berselisih pendapat mengenai masa depan kekuatan politik mereka, Gerakan Sosialisme. Namun, mantan presiden tersebut mengutuk upaya kudeta terhadap Arce pada bulan Juni.
Morales diyakini telah menghadapi upaya pembunuhan lainnya selama masa jabatan presiden pertamanya pada tahun 2009. Saat itu, media Bolivia melaporkan tentang dinas keamanan yang menetralisir apa yang disebut sebagai "kelompok teroris" yang berencana untuk membunuh pemimpin saat itu dan wakil presidennya. Tiga anggota kelompok tersebut tewas dan dua lainnya ditangkap. Mereka diidentifikasi sebagai warga negara Rumania, Hongaria, Irlandia, Bolivia, dan Kolombia.