5 Alasan Perusahaan Teknologi Raksasa Silicon Valley Merusak Demokrasi

5 Alasan Perusahaan Teknologi Raksasa Silicon Valley Merusak Demokrasi

Global | sindonews | Minggu, 8 Desember 2024 - 04:40
share

Marietje Schaake, pakar kebijakan internasional dan mantan anggota Parlemen Eropa, telah memperingatkan bahwa perusahaan teknologi di Silicon Valley semakin merusak proses demokrasi dengan mengendalikan arus informasi dan infrastruktur vital.

5 Alasan Perusahaan Teknologi Raksasa Silicon Valley Merusak Demokrasi

1. Pemerintah Tidak Menguasai Informasi

Berbicara kepada Anadolu, Schaake, yang merupakan Peneliti nonresiden di Pusat Kebijakan Siber Universitas Stanford, membahas bukunya The Tech Coup: How to Save Democracy from Silicon Valley, yang diterbitkan pada September 2024.

Dalam bukunya, Schaake menyoroti kekuatan raksasa teknologi yang tidak terkendali, yang menurutnya mengikis tata kelola demokrasi.

"Pemerintah tidak lagi memonopoli kekuasaan atau informasi," katanya.

2. Perusahaan Teknologi yang Mempengaruhi Opini Publik

"Perusahaan teknologi kini mengambil peran yang dulunya hanya dipegang oleh negara, mulai dari mengelola infrastruktur penting hingga memengaruhi opini publik melalui pembuatan profil data dan manipulasi algoritmik."

Schaake menekankan bahwa pergeseran ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya pengawasan hukum, yang meninggalkan celah akuntabilitas yang berbahaya.

3. Tidak Ada Pemantauan terhadap Kerja Perusahaan Teknologi

Ia mencatat meskipun perusahaan mengendalikan segalanya mulai dari kabel dan satelit bawah laut hingga pusat data, tidak ada kerangka kerja yang jelas untuk memantau operasi mereka.

"Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya mengumpulkan sejumlah besar data pribadi, tetapi juga memengaruhi keputusan kita tanpa kita sadari. Hal ini memudahkan manipulasi proses demokrasi," katanya kepada Anadolu.

Ia juga menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan ini sering terlibat dalam kegiatan yang seharusnya menjadi domain pemerintah, termasuk melakukan serangan siber dan menyediakan keamanan untuk jaringan mereka sendiri tanpa transparansi.

4. Perusahaan Silicon Valley Bekerja Tanpa Transparansi

Schaake memperingatkan bahwa meningkatnya kekuatan perusahaan-perusahaan teknologi ini menimbulkan ancaman serius terhadap integritas demokrasi.

"Tanpa transparansi, makin sulit untuk memahami bagaimana algoritma memengaruhi kehidupan kita, mulai dari pemilihan umum hingga keputusan sehari-hari," katanya.

5. Monopoli Teknologi Jadi Kendala Utama

Bukunya menawarkan solusi, termasuk regulasi yang lebih ketat dan lebih banyak investasi pemerintah dalam infrastruktur digital publik, untuk menyediakan alternatif bagi monopoli raksasa teknologi.

Ia juga menyerukan penegakan hukum yang lebih kuat yang akan membuat perusahaan bertanggung jawab atas pelanggaran standar privasi dan keamanan siber.

"Pemerintah harus mendapatkan kembali kendali atas infrastruktur digital yang memengaruhi masyarakat kita," pungkas Schaake.

Topik Menarik