Ngotot Caplok Greenland dan Terusan Panama, Trump Isyaratkan Gunakan Kekuatan Militer

Ngotot Caplok Greenland dan Terusan Panama, Trump Isyaratkan Gunakan Kekuatan Militer

Global | okezone | Rabu, 8 Januari 2025 - 14:37
share

PALM BEACH - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa, (7/1/2025) menolak untuk mengesampingkan kemungkinan menggunakan tindakan militer atau ekonomi untuk mengakuisisi Terusan Panama dan Greenland. Akuisisi kedua wilayah di luar AS ini telah menjadi agenda Trump yang dia gadang-gadang sejak memenangi pemilihan presiden 5 November.

Selain Greenland dan Terusan Panama, Trump juga telah melontarkan gagasan untuk menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS. Dia juga berjanji untuk mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika setelah menjabat pada 20 Januari mendatang.

Ketika ditanya dalam konferensi pers di resornya di Florida apakah ia dapat meyakinkan dunia bahwa ia tidak akan menggunakan kekuatan militer atau paksaan ekonomi saat ia mencoba menguasai Terusan Panama dan Greenland, Trump berkata, "Tidak, saya tidak dapat meyakinkan Anda tentang keduanya. Namun, saya dapat mengatakan ini, kita membutuhkannya untuk keamanan ekonomi", demikian diwrtakan Reuters.

Trump mengkritik pengeluaran Amerika untuk barang-barang Kanada dan dukungan militer untuk Kanada, dengan mengatakan AS tidak memperoleh keuntungan apa pun dari tindakan tersebut, dan menyebut perbatasan antara kedua negara sebagai "garis yang dibuat-buat."

Ia mengisyaratkan akan mengenakan tarif pada Denmark jika negara itu menolak tawarannya untuk membeli Greenland, yang menurutnya penting bagi keamanan nasional AS. Sesaat sebelum komentar Trump, putranya Don Jr. tiba di Greenland untuk kunjungan pribadi.

Denmark mengatakan Greenland, bagian dari kerajaannya yang berpemerintahan sendiri, tidak untuk dijual.

"Saya tidak berpikir ini cara yang baik untuk saling berperang dengan cara finansial ketika kita adalah sekutu dan mitra dekat," kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen saat menanggapi komentar Trump pada Selasa malam.

 

Reaksi keras terhadap Trump juga datang dari Kanada, dengan Menteri Luar Negeri Melanie Joly, mengatakan di X: "Komentar Presiden terpilih Trump menunjukkan kurangnya pemahaman tentang apa yang membuat Kanada menjadi negara yang kuat. Ekonomi kita kuat. Rakyat kita kuat. Kita tidak akan pernah mundur dalam menghadapi ancaman."

Diplomat utama Panama juga menepis ancaman Trump untuk merebut kembali jalur air global utama tersebut. Dia menegaskan bahwa Panama tidak akan menyerahkan kembali kendali terusan yang dibangun AS tersebut.  

"Satu-satunya pihak yang mengendalikan terusan tersebut adalah orang Panama dan akan terus seperti itu," Menteri Luar Negeri Javier Martinez-Acha mengatakan kepada wartawan pada Selasa.

Keinginan Trump untuk mengakuisisi Greenland dan menganeksasi Kanada memunculkan kekhawatiran dari mantan diplomat AS Daniel Fried. Menurutnya, komentar Trump bisa dipandang sebagai ambisi perluasan wilayah AS dan membandingkannya dengan retorika imperialis.

Fried memperingatkan bahwa langkah Trump untuk merebut Greenland, akan menghancurkan NATO.

Janji Trump untuk mengganti nama Teluk Meksiko juga tidak ditanggapi serius oleh Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard. Dia mengatakan bahwa pemerintah Meksiko menolak untuk terlibat dalam perdebatan mengenai penamaan tersebut.

"Hari ini saya akan memberi tahu Anda jika kita bertemu lagi dalam 30 tahun, Teluk Meksiko akan tetap disebut Teluk Meksiko," katanya.

Biasanya, Dewan Nama Geografis AS menetapkan nama geografis, meskipun presiden juga telah mengganti nama fitur geografis melalui tindakan eksekutif.

Topik Menarik