Iron Dome Israel Kebobolan, Pesawat Nirawak Houthi Gempur Tel Aviv
Sebuah pesawat nirawak yang diluncurkan kelompok Houthi Yaman telah menyerang kota Yavne, Tel Aviv, Israel, pada hari Senin.
Militer Zionis mengonfirmasi pesawat nirawak tersebut menghantam sebuah gedung di kota Yavne setelah sistem pertahanan udara berlapis, termasuk Iron Dome, gagal mendeteksinya.
Pihak militer mengaku meluncurkan penyelidikan atas kegagalan tersebut.
Kelompok Houthi mengatakan operasi itu mencapai tujuannya. Namun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan tersebut.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam serangan itu, namun kerusakan terjadi pada beberapa apartemen di gedung tersebut.
Houthi mengatakan serangan itu sebagai respons atas pembantaian Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung, tempat militer Zionis telah melancarkan serangan yang menghancurkan selama lebih dari setahun.
Kelompok Houthiyang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kota, Sanaa, dan menampilkan diri mereka sebagai angkatan bersenjata resmi negara tersebutberjanji untuk melanjutkan serangan mereka terhadap Israel hingga perang di Gaza berakhir.
Angkatan Bersenjata Yaman mengonfirmasi bahwa mereka akan menghadapi agresi Israel terhadap negara kami dengan operasi militer yang lebih spesifik dan bahwa operasi dukungan mereka untuk rakyat Palestina tidak akan berhenti sampai agresi berhenti dan pengepungan di Jalur Gaza dicabut, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Al Jazeera , Selasa (10/12/2024).
Houthi telah melakukan serangan terhadap jalur pelayaran di dalam dan sekitar Laut Merah dalam sebuah kampanye yang mereka katakan bertujuan untuk menekan Israel agar mengakhiri serangannya di Gaza. Kelompok Yaman yang bersekutu dengan Iran itu juga telah meluncurkan rudal dan pesawat nirawak langsung ke Israel selama setahun terakhir.
Amerika Serikat telah memimpin koalisi militer yang telah mengebom target-target Houthi di Yaman. Israel juga telah melakukan serangan udara terhadap wilayah-wilayah yang berada di bawah kendali kelompok itu. Namun upaya-upaya ini gagal menghentikan serangan Houthi.
Serangan pesawat nirawak hari Senin menunjukkan bahwa Houthi melanjutkan serangan mereka terhadap Israel bahkan setelah gencatan senjata di Lebanon mulai berlaku pada tanggal 27 November, yang mengakhiri "front dukungan" lain untuk Gaza oleh Hizbullah yang bersekutu dengan Iran.
Houthi dan Hizbullah sama-sama merupakan bagian dari Poros Perlawanan yang dipimpin Teheran.
Hizbullah mulai melancarkan serangan terhadap Israel pada bulan Oktober 2023 dalam upaya yang dikatakan bertujuan untuk mengakhiri perang di Gaza.
Namun berdasarkan ketentuan gencatan senjata yang menyusul lebih dari 62 hari pengeboman hebat Israel di Lebanon, Hizbullah dan Israel sepakat untuk menghentikan serangan mereka.
Kesepakatan itu juga menyatakan bahwa Hizbullah harus menarik pasukannya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 km (20 mil) di utara perbatasan Israel, dan membongkar infrastruktur militernya di Lebanon selatan.
Di Gaza, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 44.700 orang, banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Serangan itu juga telah menyapu bersih sebagian besar wilayah itu dan membuat hampir seluruh penduduknya mengungsi. Lebih dari 100.000 orang telah terluka, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong yang terkepung itu.
Pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.