Eks Menlu Greenland: Denmark Ancam Kami Setiap Kali Ingin Merdeka
Selama bertahun-tahun, Denmark mengancam Greenland setiap kali isu kemerdekaan dimunculkan. Demikian diungkap pemimpin partai oposisi terbesar di pulau itu, Naleraq, yang juga mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Greenland Pele Broberg.
"Setiap kali kami bicara tentang kemerdekaan, mereka [orang Denmark] mengancam kami. Mereka berkata, 'Jika Anda melakukan ini, Anda tidak akan pernah datang ke Denmark lagi; Anda tidak akan mengenyam pendidikan, dan sebagainya.' Kami selalu mendengar ancaman ketika kami bicara tentang kemerdekaan," kata Broberg kepada RIA Novosti, yang dilansir Jumat (17/1/2025).
Dia mencontohkan, ketika partainya mencalonkan diri untuk kursi Parlemen pada tahun 2018 dan dia menyebutkan rencana untuk memperoleh kemerdekaan bagi Greenland, perdana menteri Denmark berbicara kepada media nasional, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak realistis.
"Bahkan hingga hari ini, politisi Denmark mengatakan, 'Tidak, tidak, kami tidak akan pernah melakukan hal seperti itu [memberikan Greenland kemerdekaan]’,” kata Broberg.
Inilah 3 Perbedaan Raja Charles III dan Ratu Elizabeth II Tentang Agresi Israel di Palestina
“Mereka bahkan tampaknya tidak menghormati undang-undang pemerintahan sendiri sejauh menyangkut kemerdekaan. Namun, kami memiliki masalah karena ada partai politik yang secara terbuka mendukung kemerdekaan tanpa rencana apa pun tetapi tidak benar-benar menginginkannya," imbuh dia.
Selain itu, Partai Naleraq memiliki rencana yang sangat jelas untuk meninggalkan Kerajaan Denmark, yaitu jika partai tersebut memenangkan pemilihan Parlemen 2025, partai tersebut akan mengajukan permohonan referendum kemerdekaan pada hari yang sama, imbuh Broberg.
"Mungkin butuh waktu dua hari, mungkin butuh waktu dua bulan, mungkin butuh waktu dua tahun. Rencana yang telah kami kembangkan didasarkan pada bagaimana kami meninggalkan Uni Eropa pada tahun 80-an. Kami memilih pada tahun 1982, dan kami keluar pada tahun 1985. Brexit juga memakan waktu tiga tahun, dan itulah sebabnya kami terus mengatakan bahwa pembahasannya adalah tentang periode tiga tahun. Hal terpenting bagi kami adalah memulai prosesnya sendiri," kata mantan menteri tersebut.
AS Tak Memiliki Peluang Membeli Greenland
Menurutnya, Amerika Serikat tidak memiliki peluang menyuap pemerintah Greenland untuk mencaplok pulau tersebut.
"Tidak," kata Broberg menanggapi pertanyaan terkait.
Presiden terpilih AS Donald Trump, yang akan menjabat pada 20 Januari 2025, menyebutnya sebagai "keharusan mutlak" bagi Amerika Serikat untuk memiliki Greenland.
Perdana Menteri Greenland Mute Egede menanggapi dengan mengatakan bahwa pulau itu tidak untuk dijual.
Greenland adalah koloni Denmark hingga 1953. Greenland tetap menjadi bagian dari kerajaan tersebut, tetapi pada 2009 menerima otonomi dengan kemampuan untuk memerintah diri sendiri dan membuat pilihan independen dalam kebijakan dalam negeri.
Hampir Tak Ada Orang di Greenland yang Ingin Gabung AS
Broberg mengatakan hanya 0,0001 orang di Greenland yang ingin menjadi bagian dari Amerika Serikat, sementara 75 mendukung gagasan kemerdekaan dari Denmark.
Pada 7 Januari, Donald Trump Jr, putra Trump, mengunjungi Greenland. Setelah kunjungan tersebut, Trump mengonfirmasi dalam sebuah posting di Truth Social bahwa putranya dan anggota timnya mengunjungi pulau itu, menambahkan bahwa "sambutannya luar biasa”.
Presiden terpilih AS itu mem-posting sebuah video di mana orang-orang yang mengenakan topi bisbol bertuliskan "Make America Great Again", menjawab dengan setuju ketika ditanya apakah mereka ingin Trump membeli Greenland.