2 Hakim Mahkamah Agung Iran Dibunuh, Pelaku Bunuh Diri saat Akan Ditangkap
Dua hakim Mahkamah Agung (MA) Iran telah dibunuh oleh seorang pria bersenjata misterius di Teheran pada hari Sabtu. Pelaku kemudian bunuh diri di tempat saat hendak ditangkap pasukan keamanan.
Mengutip laporan IRNA, Minggu (19/1/2025), kedua hakim tersebut diidentifikasi sebagai Hojjat al-Islam Razini dan Hojjat al-Islam wal-Muslimeen Moqisseh, yang masing-masing memimpin cabang pengadilan yang berbeda.
Keduanya sangat terlibat dalam memerangi kejahatan terhadap keamanan nasional. Otoritas peradilan setempat menggambarkan mereka sebagai sosok pemberani dan berpengalaman.
Pusat media peradilan mengatakan bahwa serangan terhadap kedua hakim MA tersebut adalah tindakan yang direncanakan, menambahkan bahwa indikasi awal adalah pembunuh tersebut tidak memiliki kasus di MA dan dia juga bukan klien dari cabang pengadilan tersebut.
“Segera setelah aksi teroris itu, ada upaya untuk menangkap pria bersenjata itu, yang dengan cepat bunuh diri," kata para pejabat Iran, seraya menegaskan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.
Sementara para pejabat Iran tidak menyalahkan siapa pun atas serangan ini, mereka menunjukkan bahwa selama setahun terakhir, tindakan ekstensif telah diambil oleh pengadilan untuk mengidentifikasi, menangkap, dan mengadili agen dan elemen yang berafiliasi dengan rezim Zionis Israel.
Razini menjadi sasaran upaya pembunuhan pada tahun 1998, ketika penyerang dengan sepeda motor menempelkan bom magnetik ke kendaraannya, melukai hakim tersebut. Razini sedang memimpin pengadilan Teheran saat itu.
Kedua hakim tersebut dilaporkan terlibat dalam dugaan pembersihan para pembangkang pada tahun 1988 di akhir perang Iran-Irak yang berkepanjangan. Saat itu, target utama otoritas Iran adalah apa yang disebut Organisasi Mujahidin Rakyat Iran (MEK), yang menyerbu negara itu dengan pasukan berkekuatan 7.000 orang yang didukung oleh Irak.
MEK, yang menganut perpaduan ideologis antara prinsip-prinsip Islam dan Marxisme revolusioner, telah bermarkas di Albania selama beberapa dekade. Para pejabat Iran mengeklaim para milisi kelompok itu telah menewaskan lebih dari 12.000 warga sipil sejak revolusi Islam 1979.