Hamas Tambah 15.000 Pejuang sejak Dimulainya Perang Genosida Israel
Hamas telah merekrut antara 10.000 hingga 15.000 anggota sejak dimulainya perang dengan Israel.
Kabar itu menurut laporan Reuters yang mengutip dua sumber kongres yang diberi pengarahan tentang intelijen AS.
Sumber-sumber tersebut mengatakan kepada kantor berita tersebut bahwa intelijen mengindikasikan jumlah pejuang Hamas yang tewas dalam periode tersebut sama banyaknya.
Meskipun kelompok tersebut merekrut anggota baru, banyak yang masih muda dan belum terlatih serta digunakan untuk tujuan keamanan sederhana.
Data tersebut mengonfirmasi pernyataan awal bulan ini dari pemerintahan Biden yang akan berakhir yang mengatakan mereka yakin Hamas telah merekrut pejuang yang jumlahnya hampir sama dengan jumlah yang hilang.
Sementara itu, pertukaran tawanan Israel dan tahanan Palestina berikutnya akan dilakukan pada hari Sabtu (25/1/2025), tetapi ketidaksepakatan muncul ketika Hamas menawarkan membebaskan empat tentara wanita Israel daripada warga sipil.
“Melangkah maju dengan kesepakatan gencatan senjata akan menjadi rumit di setiap tahap," ungkap analis Mohamad Elmasry.
Spesifikasi Kapal Ursa Major Rusia, Disebut Tenggelam di Laut Mediterania karena Diserang Teroris
"Kedua pihak memiliki preferensi masing-masing tentang siapa yang akan dibebaskan," ujar dia kepada Al Jazeera.
Dia menjelaskan, "Selain itu, kita tidak selalu memiliki kejelasan, dan saya rasa Hamas sendiri tidak memiliki kejelasan tentang tawanan mana yang masih hidup."
“Namun, pemahaman saya adalah bahwa segala sesuatunya tampaknya beres untuk akhir pekan ini," pungkas dia.