Trump: Jutaan Orang Tewas karena Putin, Biden, dan Zelensky
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyalahkan tiga orang atas perang Rusia-Ukraina, yang menurutnya telah menyebabkan jutaan orang tewas.
Ketiga orang yang dimaksud Trump adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, mantan Presiden AS Joe Biden, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Trump, yang terlibat pertengkaran publik yang panas dengan Zelensky enam minggu lalu di Oval Office Gedung Putih, mengatakan bahwa Zelensky dan Biden sama bersalahnya dengan Putin—yang memerintahkan invasi Februari 2022.
Politisi Partai Republik itu mengatakan kepada wartawan: "Ada jutaan orang tewas karena tiga orang."
"Sebut saja Putin nomor satu, tetapi sebut saja Biden, yang tidak tahu apa yang sedang dilakukannya, nomor dua, dan Zelensky," kata Trump saat bertemu dengan Presiden El Salvador Nayib Bukele yang sedang berkunjung ke Gedung Putih pada hari Senin, yang dilansir AFP, Selasa (15/4/2025).
Trump kemudian menggandakan serangan verbalnya terhadap Zelensky.
Pria Palestina Pembuat Film No Other Land Dipukuli Pemukim Zionis, lalu Ditahan Militer Israel
"Dia selalu ingin membeli rudal," katanya, meremehkan upaya pemimpin Ukraina tersebut untuk memperkuat pertahanan negaranya melawan invasi Rusia.
"Ketika Anda memulai perang, Anda harus tahu bahwa Anda dapat memenangkan perang," kata Trump.
"Anda tidak memulai perang melawan seseorang yang 20 kali lebih besar dari Anda, dan kemudian berharap orang-orang memberi Anda beberapa rudal," sindir Trump.
Hubungan antara Trump dan Zelensky telah tegang sejak presiden AS mengejutkan dunia dengan membuka pembicaraan dengan Rusia pada bulan Februari.
Menjelang pertengkaran mereka yang disiarkan televisi pada tanggal 28 Februari, Trump berulang kali menggemakan pokok pembicaraan Moskow—menyalahkan Ukraina atas perang tersebut dan menyebut Zelensky sebagai "diktator tanpa pemilihan umum."
Zelensky sejak itu mencoba memperbaiki keadaan, termasuk mengirim delegasi ke Washington minggu lalu untuk membahas kesepakatan mineral yang diminta Trump, yang akan memberi AS akses istimewa ke sumber daya alam Ukraina.
Trump bersikeras bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang Ukraina adalah mungkin, meskipun Ukraina menuduh bahwa Moskow mengulur waktu.
"Saya ingin menghentikan pembunuhan, dan saya pikir kita melakukannya dengan baik dalam hal itu. Saya pikir Anda akan segera memiliki beberapa proposal yang sangat bagus," kata Trump.
Komentar Trump muncul meskipun ada serangan mematikan Rusia di kota Sumy, Ukraina, pada hari Minggu, yang menurut Kyiv, menewaskan sedikitnya 35 orang. Versi Rusia, serangannya tersebut menewaskan 60 komandan Ukraina dan NATO.
Presiden Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa serangan di Sumy tersebut adalah "kesalahan" tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Zelensky telah mendesak Trump untuk mengunjungi Ukraina guna lebih memahami kehancuran yang disebabkan oleh invasi Rusia.