Petrokimia Gresik Dukung Program 'Jaksa Sahabat Tani' Wujudkan Kemandirian Pangan Nasional
DUDUKSAMPEYAN, iNewsGresik.id – Petrokimia Gresik kembali mempertegas komitmennya dalam mendukung program kemandirian pangan nasional dengan memberikan sejumlah bantuan melalui program 'Jaksa Sahabat Tani' yang digagas Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim.
Program Jaksa Sahabat Tani yang digagas Kejati Jatim bertujuan untuk membantu petani dalam mengatasi berbagai tantangan, baik dari segi hukum maupun teknis pertanian, guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Pada kesempatan kali ini, Petrokimia Gresik menyalurkan bantuan berupa pupuk dan alat-alat pertanian kepada petani di Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik.
Bantuan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan dan sekaligus mendukung upaya besar pemerintah dalam mencapai swasembada pangan.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menyatakan bahwa kontribusi Petrokimia Gresik dalam program ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional.
"Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan nyata kepada petani dengan menyediakan pupuk berkualitas dan alat pertanian yang akan membantu meningkatkan hasil panen mereka. Ini merupakan langkah penting untuk memperkuat ketahanan pangan di Indonesia," ujar Dwi Satriyo.
Bantuan yang diberikan oleh Petrokimia Gresik meliputi 300 kg pupuk NPK Phonska Plus, 200 kg pupuk Urea Petro, 500 kg pupuk Petroganik Premium, serta alat pertanian seperti hand cultivator, pompa air, dan hand sprayer. Dengan produk-produk tersebut, diharapkan para petani dapat memaksimalkan hasil pertanian mereka, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
"Pupuk yang kami salurkan terbukti efektif dalam meningkatkan hasil panen. Pupuk Urea Petro dapat mempercepat pertumbuhan tanaman, sementara NPK Phonska Plus, yang diperkaya dengan unsur Sulfur dan Zink, akan meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Selain itu, Petroganik Premium dengan kandungan C-Organik tinggi akan memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan penyerapan unsur hara," jelas Dwi Satriyo.
Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Mia Amiati, menyampaikan bahwa program Jaksa Sahabat Tani bertujuan untuk mendampingi petani dalam mengatasi masalah hukum yang sering muncul dalam dunia pertanian.
"Selain memberikan bantuan hukum, kami juga berperan dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani, seperti distribusi pupuk bersubsidi yang tidak merata. Program ini adalah bentuk komitmen kami dalam mendukung kemandirian pangan nasional," ujar Mia Amiati.
Sebagai bagian dari upaya modernisasi pertanian, Petrokimia Gresik juga memperkenalkan Smart Precision Farming, sebuah inovasi yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Dengan layanan Mobil Uji Tanah, para petani dapat melakukan analisis kandungan tanah secara akurat, sehingga mereka dapat menentukan dosis pupuk yang tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan pupuk, serta mempercepat pencapaian tujuan swasembada pangan.
"Dengan penggunaan teknologi ini, kami berharap dapat membantu petani untuk lebih efisien dalam mengelola lahan dan meningkatkan hasil pertanian, yang pada akhirnya akan mendukung kemandirian pangan nasional," tambah Dwi Satriyo.
Melalui sinergi antara Petrokimia Gresik, Pemerintah Kabupaten Gresik, dan Kejati Jawa Timur, diharapkan upaya ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani, serta mempercepat tercapainya ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.