Singapura Mulai Negosiasi dengan AS untuk Amankan Ekspor Farmasi dan Akses Chip AI
IDXChannel- Singapura berupaya menegosiasi konsesi perdagangan dengan Amerika Serikat untuk menjaga ekspor farmasi dan mempertahankan akses terhadap chip kecerdasan buatan (AI) kelas atas.
Dilansir The Straits Times, Senin (28/4/2025), Menteri Perdagangan sekaligus Wakil Perdana Menteri Singapura, Gan Kim Yong telah menghubungi Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick pekan lalu.
Dalam pembicaraan tersebut, Lutnick prihatin terhadap pengawasan ekspor chip, tidak hanya ke Singapura tetapi juga secara global. Lutnick juga menawarkan untuk mencari solusi memperkuat hubungan dagang antara kedua negara.
Sementara, Gan menjelaskan Singapura memiliki sistem kontrol ekspor yang kuat dan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam menerapkan peraturan tersebut. Gan menegaskan Singapura tidak akan membenarkan praktik perusahaan-perusahaan yang ingin menyalahgunakan posisi AS di Singapura untuk menghindari kontrol ekspor.
Sektor farmasi menjadi salah satu perhatian utama karena kontribusinya yang besar terhadap ekspor Singapura ke Amerika. Total ekspor farmasi lebih dari 10 persen dari keseluruhan.
Untuk itu, Gans menyebut pentingnya mendapatkan konsesi dari AS, terlebih Presiden AS Donald Trump ingin menerapkan tarif tambahan untuk produk farmasi dari Singapura.
Selain farmasi, ekspor Chip juga jadi perhatian. Sebab, pada Februari 2025, ada tiga orang di Singapura didakwa atas tuduhan penipuan terkait pembelian server diduga mengandung chip Nvidia yang dikirim ke Malaysia. Kasus ini menunjukkan ketatnya perhatian terhadap pengendalian teknologi canggih.
Saat ini, Singapura menghadapi tantangan ekonomi yang cukup berat. Singapura tetap dikenai tarif 10 persen untuk beberapa produk meski perjanjian perdagangan bebas dengan AS. Pemerintah bahkan memperingatkan kemungkinan resesi dan meningkatnya angka pengangguran di tengah ketidakpastian global.
(Ibnu Hariyanto)










