RI Lepas Ekspor UMKM Serentak dari 8 Provinsi Senilai Rp978 Miliar

RI Lepas Ekspor UMKM Serentak dari 8 Provinsi Senilai Rp978 Miliar

Terkini | idxchannel | Kamis, 18 Desember 2025 - 12:54
share

IDXChannel - Indonesia resmi melepas ekspor produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) secara serentak dari 8 provinsi dengan total nilai mencapai USD58,77 juta atau setara Rp978 miliar. Ekspor mencakup berbagai jenis produk, mulai dari sektor manufaktur, komoditas primer, hingga produk kreatif.

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, mengungkap ekspor serentak dilakukan dari Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Mojokerto, Jawa Timur; Semarang, Jawa Tengah; Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta; Makassar, Sulawesi Selatan; Badung, Bali; Samarinda, Kalimantan Timur; dan Batam, Kepulauan Riau.

Kegiatan ini melibatkan 31 perusahaan, termasuk satu di antaranya adalah Koperasi Merah Putih. Selain itu, turut serta pelaku usaha yang untuk pertama kalinya melakukan ekspor, yakni CV Sorajati Dharma Biru asal Yogyakarta, yang berhasil menembus pasar tujuan ekspor nontradisional ke Bora-Bora Island, Polinesia Prancis.

"Kegiatan ini melibatkan 31 perusahaan yang melakukan ekspor dari delapan titik dengan total nilai mencapai USD58,77 juta atau sekitar Rp978 miliar. Pencapaian ini mencerminkan kontribusi pelaku usaha yang berjalan seiring dengan peran pemerintah melalui berbagai kebijakan dalam mendukung ekosistem perdagangan," ujar Mendag dalam siaran pers, Kamis (18/12/2025).

Mendag menegaskan, pemerintah bersama pelaku usaha akan terus mendorong peningkatan ekspor nasional secara inklusif. Ekspor tidak hanya menjadi domain perusahaan besar, tetapi juga harus dapat dinikmati oleh pelaku UMKM hingga koperasi agar semakin mampu menembus pasar global.

Selain mendorong peningkatan ekspor nasional secara inklusif, Mendag menyebut pemerintah juga fokus pada pengembangan ekspor berbasis daerah melalui program Desa Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. Hingga saat ini, terdapat sekitar 741 desa yang dinilai siap untuk didorong menjadi desa ekspor. 

"Pemerintah akan memberikan berbagai pelatihan, mulai dari standardisasi produk, desain, hingga manajemen usaha agar produk desa memiliki daya saing ekspor," kata Mendag.

Dia pun mengajak pelaku UMKM untuk memanfaatkan program UMKM BISA Ekspor. Melalui perwakilan perdagangan Indonesia di 33 negara, UMKM difasilitasi untuk mengikuti kegiatan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang rutin dilakukan.

Hingga periode Januari–November, program ini telah mencatatkan transaksi sebesar USD 134,4 juta atau sekitar Rp2,1 triliun.

"Program ini diharapkan dapat dimanfaatkan UMKM dan pemerintah daerah untuk meningkatkan ekspor Indonesia," kata dia.

Mendag Busan juga mengajak pelaku usaha untuk memanfaatkan berbagai perjanjian perdagangan internasional yang telah diselesaikan pemerintah. Sepanjang tahun ini, Indonesia telah menyelesaikan lima perundingan dagang, di antaranya dengan Uni Eropa, Kanada, Peru, Tunisia, serta Eurasia.

Saat ini, Indonesia telah mengimplementasikan 20 perjanjian perdagangan yang membuka peluang pasar global yang semakin luas bagi eksportir nasional.

“Mari bersama-sama, para eksportir, kita memanfaatkan peluang pasar yang sudah ada, yang sudah kita buka, jangan sampai disia-siakan," kata Mendag.

(NIA DEVIYANA)

Topik Menarik