Rupiah Bertahan di Rp16.710, BI Catat Aliran Modal Asing Mulai Membaik

Rupiah Bertahan di Rp16.710, BI Catat Aliran Modal Asing Mulai Membaik

Terkini | idxchannel | Sabtu, 20 Desember 2025 - 18:30
share

IDXChannel – Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan terkini indikator stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah dinamika perekonomian global dan domestik. Dalam periode 15–19 Desember 2025, Rupiah menunjukkan pergerakan yang relatif stabil seiring dengan perkembangan di pasar keuangan global.

Pada akhir perdagangan Kamis, 18 Desember 2025, Rupiah ditutup stabil pada level (bid) Rp16.710 per dolar AS. Sejalan dengan itu, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun tercatat turun ke level 6,14 persen. Di sisi global, indeks dolar AS (DXY) menguat ke posisi 98,43, sementara yield US Treasury Note tenor 10 tahun turun ke level 4,122 persen.

Memasuki pagi hari Jumat, 19 Desember 2025, Rupiah kembali dibuka stabil pada level (bid) Rp16.710 per dolar AS. Sementara itu, yield SBN tenor 10 tahun kembali melanjutkan penurunan ke level 6,12 persen, mencerminkan tetap terjaganya kepercayaan investor terhadap pasar keuangan domestik.

Dari sisi aliran modal asing, Bank Indonesia mencatat premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun per 18 Desember 2025 berada di level 69,80 basis poin (bps), turun dibandingkan posisi 12 Desember 2025 sebesar 71,22 bps. Penurunan premi CDS tersebut mengindikasikan persepsi risiko Indonesia yang semakin membaik.

Berdasarkan data transaksi pada periode 15–18 Desember 2025, investor nonresiden tercatat melakukan beli neto sebesar Rp0,24 triliun. Aliran dana tersebut berasal dari beli neto di pasar saham sebesar Rp0,60 triliun dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp0,26 triliun. Namun demikian, nonresiden masih mencatatkan jual neto di pasar SBN sebesar Rp0,62 triliun.

Secara kumulatif sepanjang tahun 2025 hingga 18 Desember, berdasarkan data setelmen, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp25,04 triliun di pasar saham, Rp2,00 triliun di pasar SBN, serta Rp112,39 triliun di instrumen SRBI.

Bank Indonesia menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan guna menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan mendukung ketahanan eksternal perekonomian Indonesia ke depan.

(Shifa Nurhaliza Putri)

Topik Menarik