Antisipasi Cuaca Ekstrem, BNPB Masifkan Modifikasi Cuaca Pascabanjir Sumatera

Antisipasi Cuaca Ekstrem, BNPB Masifkan Modifikasi Cuaca Pascabanjir Sumatera

Terkini | idxchannel | Rabu, 31 Desember 2025 - 03:10
share

IDXChannel - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, memastikan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) terus dilakukan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.

Hal tersebut seiring pemulihan akses jalan pascabencana.

"OMC masih terus kita lakukan, saat ini Aceh 4 pesawat, Sumatera Utara 2 pesawat dan Sumatera Barat 3 pesawat. Sekali lagi, atensi kita sebenarnya saat ini tidak hanya hujan ekstrem, karena hujan intensitas sedang pun itu bisa membuat banjir karena daya tampung dari drainase primer, saat ini saluran-saluran air itu sangat terbatas," kata dia pada wartawan, Selasa (30/12/2025).

Abdul Muhari menambahkan, pembersihan dan normalisasi sungai menjadi atensi lantaran di sejumlah titik sungai masih terdapat debris, baik kayu maupun barang-barang lain atau lumpur yang bisa menghambat aliran atau membuat air meluap.

Adapun update terkini pemulihan pascabanjir, untuk akses jalan dan jembatan, akses lintas Timur dan lintas Barat itu sudah tidak ada yang terhambat. 

"Artinya, Banda Aceh-Medan sudah bisa dilewati, kemudian Banda Aceh hingga Nagan Raya terus ke bawah ini sudah bisa dilewati," ujarnya.

Namun, di lintas tengah, masih ada akses dan jembatan yang masih dilakukan pekerjaan lantaran ada sejumlah titik longsoran yang cukup dalam sehingga butuh waktu lama untuk recovery. 

Namun, secara keseluruhan penanganan recovery di titik banjir sudah 100 persen ditangani. Begitu juga dengan badan jalan yang putus sudah tertangani 85 persen.

"Longsoran sebagian jalan putus itu 86 persen, longsoran tebing sudah selesai 96 persen, titik longsoran yang sebelumnya 360 titik itu dalam satu bulan sudah selesai 335 atau 93 persen, titik jembatan putus sudah terhubung. Meskipun ada beberapa jembatan utamanya masih dalam proses perbaikan. Jumlah ruas jalan terdampak dari 38 sudah terselesaikan 34 atau 89,4 persen," kata Abdul Muhari.

Dia menerangkan, pembersihan dan normalisasi sungai pun terus dikebut karena hal itu menjadi kekhawatiran bersama, yang mana hingga kini kawasan Aceh-Sumatera masih sering terjadi hujan. 

Pasalnya, sejumlah sungai alurnya berubah secara total sehingga daya tampung sungai yang sebelumnya untuk kapasitas hujan tidak membuat banjir itu saat ini bisa berpotensi meluap.

"Nah ini ada beberapa titik selain kita lakukan operasi modifikasi cuaca, normalisasi sungai ini sangat kita kebut dengan Kementerian PU dan TNI-Polri supaya kita sedikit demi sedikit bisa memaksimalkan,mengoptimalkan lagi daya tampung air di paru-paru drainasi primer ini," kata dia.

(NIA DEVIYANA)

Topik Menarik