Hizbullah: Kami Akan Setop Perangi Israel jika sudah Ada Gencatan Senjata Penuh di Gaza

Hizbullah: Kami Akan Setop Perangi Israel jika sudah Ada Gencatan Senjata Penuh di Gaza

Terkini | inews | Rabu, 3 Juli 2024 - 21:04
share

BEIRUT, iNews.id - Kelompok Hizbullah menegaskan satu-satunya jalan pasti menuju penghentian konfrontasi di perbatasan Lebanon-Israel adalah gencatan senjata penuh di Gaza. Karenanya, tidak ada pilihan lain kecuali memerangi Israel jika pembantaian di Gaza terus berlanjut.

“Jika ada gencatan senjata di Gaza, kami akan berhenti tanpa diskusi apa pun,” kata Wakil Pemimpin Hizbullah, Syekh Naim Kassem, dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press (AP) di kantor politik kelompok tersebut di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Selasa (2/7/2024).

Menurut dia, partisipasi Hizbullah dalam perang Israel di Gaza adalah sebagai “front dukungan” bagi sekutunya, Hamas. “Jika perang (di Gaza) berhenti, dukungan militer (dari Hizbullah) ini juga tidak akan ada lagi,” ujarnya.

Akan tetapi, kata Kassem, jika Israel mengurangi operasi militernya tanpa perjanjian gencatan senjata resmi dan penarikan penuh pasukan zionis dari Gaza, dampaknya terhadap konflik perbatasan Lebanon-Israel juga menjadi kurang jelas. Oleh karenanya, harus ada kepastian di atas kertas soal gencatan senjata di wilayah kantong Palestina itu.

“Jika apa yang terjadi di Gaza adalah kombinasi antara gencatan senjata dan tidak ada gencatan senjata, perang dan tidak ada perang, kami pun tidak bisa menjawab (bagaimana Hizbullah akan bereaksi) sekarang, karena kita tidak tahu bentuknya, dampaknya,” ujar Kassem dalam wawancara selama 40 menit itu.

Perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober setelah para pejuang Hamas menyerbu Israel Selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan sekitar 250 orang lainnya. Israel merespons operasi Hamas itu dengan serangan udara dan darat secara membabi buta di Gaza, menyebabkan kehancuran luas dan menewaskan lebih dari 37.900 warga Palestina--sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Pembicaraan mengenai gencatan senjata di Gaza terhenti dalam beberapa pekan terakhir, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan peningkatan konflik antara Lebanon-Israel. Hizbullah hampir setiap hari terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan kedua negara selama sembilan bulan terakhir. Konflik sporadis antara Israel dan Hizbullah telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon.

Di Israel Utara, 16 tentara zionis dan 11 warga sipil tewas. Sementara di Lebanon, lebih dari 450 orang tewas–sebagian besar adalah pejuang Hizbullah, tetapi ada juga puluhan warga sipil.

Topik Menarik