Heboh! Adik Presiden Marcos Jr Sebut China Akan Serang Filipina Pakai Rudal Hipersonik

Heboh! Adik Presiden Marcos Jr Sebut China Akan Serang Filipina Pakai Rudal Hipersonik

Terkini | inews | Rabu, 3 Juli 2024 - 20:59
share

MANILA, iNews.id - Seorang senator terkemuka Filipina bikin heboh dengan mengatakan China akan menyerang negaranya menggunakan rudal hipersonik. Hubungan kedua negara memanas beberapa bulan terakhir dipicu konflik wilayah perairan di Laut China Selatan.

Imee Marcos, senator yang juga adik Presiden Ferdinand Marcos Jr, mengatakan di TikTok, China berencana menyerang Filipina tanpa memberikan penjelasan rinci. 

Dewan Keamanan Nasional Filipina menegaskan tak ada ancaman keamanan semacam itu dari China.

Video perempuan yang juga menjabat ketua komisi hubungan luar negeri Senat itu telah ditonton lebih dari 900.000 kali di Tiktok dan 100.000 kali lebih di Facebook sejak diposting pada Selasa kemarin. Dalam video tersebut, Imee mengatakan China telah menetapkan 25 target di Filipina yang akan diserang menggunakan rudal hipersonik. Target pertamanya adalah Pulau Batanes yang berada dekat Taiwan.

Dia menjelaskan, hubungan Filipina dengan China semakin tegang karena kakaknya lebih dekat dengan Amerika Serikat (AS). Oleh karena itu, China menganggap Filipina sebagai ancaman.

“Mari kita akui masalah ini, China mengira kita memihak kepada musuh mereka,” katanya, seperti dilaporkan kembali Reuters.

Dia juga menyinggung soal meningkatnya ketegangan di Laut Filipina Barat, merujuk pada Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina yang juga diklaim China.

Imee tak menyebutkan dari mana dia mendapat informasi tersebut. Namun posisinya sebagai ketua komisi hubungan luar negeri Senat membuat banyak orang semakin penasaran soal informasi tersebut. Anggota Kongres bisa saja mendapat informasi intelijen.

Lebih lanjut dia juga menentang beberapa kebijakan kakaknya mengenai China, termasuk keputusan untuk memberikan akses lebih luas kepada AS terhadap fasilitas militer Filipina, termasuk di wilayah yang menghadap Taiwan dan Laut China Selatan.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) China mnaupun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China belum memberikan komentar soal video Imee tersebut.

Sementara itu Dewan Keamanan Nasional Filipina menyatakan akan meminta informasi lebih lanjut kepada Imee mengenai pernyataannya itu. Juru bicara dewan Jonathan Malaya mengatakan, dirinya belum mengetahui adanya ancaman keamanan apa pun.

“Filipina dan RRC (Republik Rakyat China) menjaga hubungan baik dan berkomitmen untuk menangani setiap perbedaan yang mungkin ada, sehingga kita tidak melihat ancaman serangan apa pun dari RRC dalam waktu dekat,” kata Malaya.

Topik Menarik