Gaya Santai Farel Tarek dalam Konten Judi Online dan Ali Sadikin, Sejarah Jadi Asyik

JAKARTA, iNews.id - Farel Tarek kreator konten dengan konten yang informatif dan penuh humor. Dalam konten terbarunya, Farel membahas isu judi online sambil mengajak penonton bernostalgia ke masa kepemimpinan Ali Sadikin, Gubernur Jakarta ke-9 (1966-1977). Dengan gaya khasnya yang penuh canda, Farel tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan sejarah yang menarik.

Farel memulai konten dengan berkeliling di Taman Ismail Marzuki (TIM), yang dikenal sebagai pusat seni Jakarta, sambil menjelaskan TIM dibangun dari dana hasil perjudian. Farel juga menemukan teater Wahyu Sihombing seorang seniman besar, serta foto Ali Sadikin, yang dijuluki sebagai gubernur terganteng sedunia sambil bercanda dirinya juga merasa ganteng.

Dalam konten ini, Farel mengangkat sejarah Jakarta yang pernah memanfaatkan dana dari judi untuk membangun infrastruktur. Ali Sadikin, yang dikenal sebagai sosok yang berani mengizinkan judi legal di Jakarta untuk mengatasi minimnya anggaran pembangunan kota. Kebijakan ini membuat Ali Sadikin dijuluki Gubernur Maksiat oleh sebagian pihak, terutama tokoh agama namun menurut Farel hasilnya tak bisa disangkal, Jakarta tumbuh menjadi kota yang makmur.

Farel juga melakukan wawancara dengan pengunjung di sekitar TIM, menanyakan pendapat mereka tentang legalisasi judi online di Indonesia. Tak hanya itu, Farel mempertanyakan apakah orang-orang mengetahui banyak tempat ikonik di Jakarta dibangun dari hasil perjudian, seperti Jakarta Fair dan infrastruktur lainnya.

Gaya pembawaan Farel yang ringan dan penuh tawa, ditambah dengan editing yang kreatif, seperti adegan Farel naik helikopter menuju tempat tujuan berikutnya, membuat konten ini semakin menarik. Dengan perpaduan sejarah, isu sosial, dan humor, Farel sukses menyampaikan pesan serius tanpa kehilangan sisi hiburan. Bagi kalian  yang ingin melihat keseruan konten lainnya bisa langsung kunjungi akun YouTube @farelogic ini cocok bagi mereka yang ingin belajar sambil tertawa.