Orang Tua Siswa Serbu SMP Negeri Satu Atap Sukanyiru, Pertanyakan Nasib Uang Bantuan PIP
SUMEDANG, iNews.id – Orang tua siswa beramai-ramai menyerbu SMP Negeri Satu Atap Sukanyiru, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Kamis (31/10/2024) siang. Mereka mempertanyakan keberadaan uang bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang selama ini dinilai tidak jelas.
Para orang tua siswa mengaku bahwa meskipun anak-anak mereka terdaftar sebagai penerima bantuan PIP, namun hingga kini belum pernah menerima uang bantuan tersebut. Padahal, berdasarkan informasi dari bank penyalur, dana PIP sudah masuk ke rekening masing-masing siswa.
“Anak saya sudah terdaftar sebagai penerima PIP sejak Tahun 2021, tapi sampai sekarang belum pernah menerima uangnya. Padahal, katanya uangnya sudah ditransfer ke rekening,” ujar Siti, salah seorang orang tua siswa dengan nada kecewa di lokasi.
Keluhan yang sama disampaikan oleh Yuyum dan Ririn, orang tua siswa lainnya. Mereka baru menerima buku dan kartu ATM PIP pada Selasa lalu. Saat dicek saldonya, ternyata tidak ada uang yang masuk.
Tarif KRL Berbasis NIK Batal Diterapkan!
“Kami sangat kecewa dengan kejadian ini. Uang PIP ini sangat penting untuk membantu biaya pendidikan anak-anak kami,” kata Yuyum.
Total nominal bantuan PIP yang diduga digelapkan oleh operator sekolah diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Para orang tua siswa mengancam akan mengambil tindakan hukum jika uang tersebut tidak segera dikembalikan.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri Satu Atap Sukanyiru, Ajat Bahtiar, mengakui uang bantuan PIP memang telah digunakan oleh operator sekolah untuk keperluan pribadi. Dia berjanji akan bertanggung jawab dan mengembalikan seluruh uang tersebut.
“Kalau yang sekarang itu kelihatan, kalau misalkan per tanggal per bulan diambil berarti dia baru diambil. Kalau yang kebelakang berarti oleh petugas,” ujar Ajat.
Pihak sekolah menargetkan pengembalian uang PIP akan dilakukan pada Desember 2024. Para orang tua siswa tetap bersikeras agar uang tersebut segera dikembalikan dan tidak ingin menunggu terlalu lama.
Para orang tua mengancam akan melakukan aksi lebih besar dan melaporkan kasus ini ke polisi jika uang bantuan PIP tidak segera dikembalikan.