Doa Nabi Musa yang Menggugah Hati, Memohon Kebaikan Allah Saat Dilanda Kesulitan

Doa Nabi Musa yang Menggugah Hati, Memohon Kebaikan Allah Saat Dilanda Kesulitan

Gaya Hidup | inews | Rabu, 6 November 2024 - 10:14
share

JAKARTA, iNews.id - Doa Nabi Musa adalah salah satu doa yang penuh makna dan mengandung hikmah mendalam, yang sering menjadi rujukan bagi umat Islam dalam menghadapi berbagai ujian hidup. 

Nabi Musa ‘alaihis-salam, yang dikenal dengan gelar Kalimullah (orang yang diajak bicara langsung oleh Allah), menghadapi serangkaian cobaan berat sepanjang hidupnya, mulai dari penindasan yang dilakukan oleh Fir'aun hingga kesulitan dalam berdakwah. Dalam setiap ujian tersebut, doa menjadi sarana utama bagi Nabi Musa untuk memohon pertolongan dan petunjuk dari Allah. 

Doa-doa beliau tidak hanya mencerminkan ketergantungan yang penuh kepada Sang Pencipta, tetapi juga mengajarkan kita tentang ketabahan, tawakal, dan keyakinan akan adanya jalan keluar yang telah disiapkan Allah. 

Melalui doa Nabi Musa, kita diajak untuk lebih dekat dengan Allah, terutama di saat-saat kita merasa tidak berdaya dan sangat membutuhkan pertolongan-Nya.

Nama Nabi Musa disebutkan hingga 136 kali dalam Al-Qur'an

Nabi Musa ‘alaihis-salam adalah salah satu nabi yang sering disebutkan dalam Al-Qur'an. Perjalanan hidup beliau diceritakan secara mendetail dalam banyak ayat, bahkan lebih sering dari nabi lainnya selain Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Menurut sebagian ulama, nama Nabi Musa disebutkan hingga 136 kali dalam Al-Qur'an. Beliau adalah nabi yang paling utama di kalangan Bani Israil, seorang rasul yang termasuk dalam golongan ulul azmi, dan diberi gelar Kalimullah (orang yang diajak bicara langsung oleh Allah).

Nabi Musa, yang bernama lengkap Musa bin Imran, berasal dari keturunan Nabi Ya'qub ‘alaihis-salam. Al-Qur'an menegaskan bahwa beliau adalah seorang nabi yang sangat banyak menghadapi ujian kehidupan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

وَفَتَنَّاكَ فُتُونًا

"Dan Kami telah memberikan cobaan kepadamu dengan berbagai macam cobaan." (QS. Taha: 40)

Hal ini mengungkapkan mengapa kisah hidup beliau banyak disebutkan dalam Al-Qur'an, agar umat manusia dapat mengambil pelajaran dari perjuangan beliau dalam menghadapi berbagai ujian dan tantangan dalam dakwahnya. Dr. Utsman al-Khamis menjelaskan:

تكرر اسمه كثيرا في كتاب الله تعالى مما يدل على أن الله يريد منا أن نتدير أحواله، وما لاقى من المشاق، والتعب والأذى والفتنة

"Nama beliau disebut berulang-ulang dalam kitab
 Allah, yang menunjukkan bahwa Allah menginginkan kita untuk selalu merenungkan kondisi beliau, berbagai kesulitan, rasa capek, dan ujian yang beliau hadapi." (Fabi Hudahum, Dr. Utsman al-Khamis, hlm. 327)

Doa Nabi Musa yang Menyentuh Hati

Kembali kepada topik utama, yakni doa Nabi Musa. Dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan berbagai doa yang dipanjatkan oleh Nabi Musa ‘alaihis-salam dalam berbagai kesempatan. Namun, ada satu doa yang sangat luar biasa dan menyentuh hati, yaitu doa yang beliau ucapkan di saat-saat penuh kesulitan dan kegelisahan:

Berikut  doa Nabi Musa yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber, Selasa (5/11/2024)

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

"Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku sangat membutuhkan setiap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku." (QS. Al-Qashas: 24)

Doa ini diucapkan oleh Nabi Musa ketika beliau sedang berada dalam keadaan yang sangat sulit, penuh kecemasan dan ketakutan. Dalam kondisi seperti ini, banyak orang mungkin merasa bahwa segala harapan telah sirna. Beberapa peristiwa yang menggambarkan situasi yang sangat sulit bagi Nabi Musa antara lain:

  • Fir’aun yang menindas Bani Israil dengan keras.
  • Pembantaian bayi lelaki dan pembiarkan hidupnya bayi perempuan.
  • Penghancuran sendi-sendi kehidupan Bani Israil, seolah tak ada harapan untuk kebangkitan.
  • Allah memerintahkan ibu Nabi Musa untuk meletakkan bayi Musa ke sungai, yang akhirnya ditemukan oleh keluarga Fir’aun.
  • Nabi Musa tumbuh besar di rumah Fir’aun, yang kemudian menjadi musuh besarnya.
  • Setelah dewasa, Musa membunuh seorang pengikut Fir’aun saat membela seorang lelaki Bani Israil.
  • Musa takut setelah mengetahui bahwa Fir’aun berniat membunuhnya, lalu beliau melarikan diri ke Madyan.
  • Dalam perjalanan, Musa membantu dua wanita yang kesulitan memberi minum ternaknya.
  • Pada saat itu, Nabi Musa merasa sangat terpojok dan tak punya tempat mengadu. Tidak ada keluarga yang bisa menolong, dan beliau tidak mungkin kembali ke Mesir. Di bawah pepohonan yang rindang, beliau memanjatkan doa dengan penuh rasa harap:
  • فَسَقَى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّى إِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
  • "Musa memberi minum ternak mereka, kemudian dia kembali ke tempat teduh dan berkata: 'Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku sangat membutuhkan setiap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.'" (QS. Al-Qashas: 24)


Setelah doa ini, Allah mulai menghilangkan keresahan Nabi Musa secara perlahan. Salah satu wanita yang beliau tolong datang dan mengundangnya untuk datang ke rumahnya untuk bertemu dengan ayahnya.
 
Inilah rangkaian kejadian yang terjadi setelah doa beliau:

  • Allah memberi jaminan keamanan kepada Musa, dengan menyatukan beliau dengan orang yang saleh (ayah gadis itu).
  • Nabi Musa menikah dengan salah satu putri dari keluarga tersebut.
  • Beliau mendapat pekerjaan dan tempat tinggal yang aman di Madyan.
  • Nabi Musa mendapatkan tongkat yang menjadi mukjizatnya.
  • Allah mengajaknya ke Lembah Tuwa, sebuah tempat yang penuh berkah.
  • Di lembah inilah, Allah berbicara langsung dengan Musa dan menjadikannya sebagai Nabi.
  • Nabi Musa diberikan banyak mukjizat untuk melawan Fir’aun.
  • Allah mengangkat Harun, saudara Musa, sebagai nabi yang akan membantunya dalam dakwah.
  • Allah akhirnya memberikan kemenangan kepada Musa, sementara Fir’aun tenggelam di Laut Merah.

Dari kisah ini, kita bisa melihat bagaimana setelah berdoa dengan penuh harap dan keyakinan, Allah memberikan banyak kemudahan dan keberhasilan berturut-turut kepada Nabi Musa. Semua ini berawal dari doa yang tulus dan penuh pengharapan kepada Allah.

Doa Nabi Musa Minta Dimudahkan Urusan dan Ucapan

Doa ini berasal dari Nabi Musa ‘alaihis-salam. Meskipun doa ini merupakan doa yang beliau panjatkan, doa yang sama juga dapat diamalkan oleh kita, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama dalam berbagai kitab doa yang mereka susun.  Doa ini terdapat dalam firman Allah Ta’ala:

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

"Musa berkata, ‘Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’
[Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku]" (QS. Thoha: 25-28)

Doa ini merupakan permohonan Nabi Musa kepada Allah untuk memudahkan segala urusan dan memberikan kelapangan hati dalam menghadapi tugas yang berat. Kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk mengamalkan doa ini dalam berbagai situasi, terutama ketika menghadapi kesulitan atau tantangan dalam berbicara, berdakwah, atau menjalani aktivitas sehari-hari.

Adab dalam Berdoa

Ini mengajarkan kita tentang pentingnya doa yang tulus, terutama di saat kita merasa sangat membutuhkan pertolongan Allah. Doa yang dilandasi dengan rasa ketergantungan kepada Allah, ketulusan, dan keyakinan akan dikabulkannya doa tersebut, akan sangat efektif. Sebaliknya, doa yang hanya dilafalkan tanpa kehadiran hati dan rasa butuh kepada Allah, cenderung tidak akan memberikan hasil yang maksimal.

Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ

"Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa doa Anda akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan melalaikan." (HR. Tirmidzi 3479, Hakim dalam al-Mustadrak 1817, dan dihasankan oleh al-Albani).

Doa Nabi Musa mengajarkan kita pentingnya memohon kepada Allah dengan penuh kerendahan hati dan keyakinan. Dalam menghadapi kesulitan, ketidakpastian, atau bahkan ketakutan, Nabi Musa menunjukkan bagaimana doa bisa menjadi sarana untuk mencari pertolongan dan kemudahan dari Allah. 

Topik Menarik