BEI Ungkap Pilpres AS bakal Berdampak ke Pasar Modal RI
JAKARTA, iNews.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantisipasi dampak dari Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap pasar modal Indonesia. Menurut Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik Amerika memiliki pengaruh ekonomi yang besar sehingga akan berdampak pada Indonesia.
“Pasti ada, kalau ekonomi besar seperti Amerika kan pasti ada impact-nya ke emerging market, termasuk Indonesia,” ucap Jeffrey di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Selasa (5/11).
Volatilitas market negara berkembang secara umum meningkat seiring dinamika politik global. Ini persis menjadi perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa waktu terakhir, yang menekankan industri keuangan perlu sigap memitigasi potensi risiko.
Bagi Jeffrey, apa pun hasil dari pemilu di AS, pihaknya meyakini pemerintah RI mampu merespons segala perubahan, termasuk potensi imbasnya ke pasar modal. Untuk investor, bursa mengharapkan agar selalu bersikap rasional menghadapi sentimen global.
Di tengah ketidakpastian global, fundamental perusahaan tercatat dinilai perlu menjadi landasan dalam mengambil keputusan berinvestasi.
“Jadi investor tetap harus memantau, mengikuti. Tapi kembali lagi ke fundamental, dan investor harus mengambil keputusan secara rasional,” tutur dia.
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas mengimbau pemerintah mengantisipasi perubahan kebijakan di Amerika Serikat dapat berdampak terhadap arus modal asing di Indonesia.
Kondisi ini berlangsung seiring imbal hasil surat utang AS (US Treasury) yang masih tinggi, kendati pelaku pasar dikejutkan dengan data pekerjaan non-farm payrolls (NFP) AS yang lebih rendah.
“Meski data NFP lemah, menunjukkan penambahan lapangan kerja pada bulan Oktober hanya 12 ribu, jauh di bawah estimasi 113 ribu, yield US Treasury tetap tinggi,” terang riset tersebut.