Alasan Kejagung Tak Tetapkan Ayah Ronald Tannur Jadi Tersangka
JAKARTA, iNews.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap alasan belum menetapkan Edward Tannur, ayah Ronald Tannur, sebagai tersangka dalam kasus hukum yang melibatkan keluarganya. Kejagung menegaskan penetapan tersangka membutuhkan pembuktian kuat dari dua elemen hukum yakni mens rea (niat jahat) dan actus reus (perbuatan jahat).
Menurut Kejagung, meski seseorang mengetahui tindakan kriminal, hal itu tidak serta-merta menjadikannya tersangka tanpa adanya bukti permulaan yang cukup.
“Hingga saat ini, penyidik masih fokus mencari bukti kuat dan mendalami keterlibatan pihak terkait,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar, Rabu (6/11/2024).
Kejagung menambahkan kasus ini terus didalami dengan harapan dapat membuat terang peran masing-masing pihak.
Selain itu, Kejagung juga membeberkan bahwa penyelidikan turut melibatkan tiga hakim yang telah berstatus tersangka dan ZR, perantara dalam kasus ini. Keempat individu ini diperiksa sebagai saksi untuk menggali lebih dalam peran mereka dalam perkara yang tengah berjalan di Pengadilan Negeri Surabaya.
Peringati Hari Guru Sedunia, Bank BTPN Gelar Workshop Membuat Media Ajar Literasi Finansial
Dalam upaya penanganan kasus yang juga melibatkan integritas para pejabat hukum, Kejagung bekerja sama dengan Komisi Yudisial (KY) guna memastikan tindakan-tindakan etis. KY telah memulai langkah pemeriksaan etis, sementara Kejagung berfokus pada substansi penyidikan untuk menemukan bukti tambahan.
"Kami mengharapkan semua pihak koperatif demi mengungkap kebenaran," kata Harli.