Persatuan Ummat Islam Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta 2024
JAKARTA, iNews.id - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menghadiri silaturahmi dengan Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Persatuan Ummat Islam (PUI) di Kantor DPP PUI, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2024). Acara tersebut sekaligus sebagai deklarasi dukungan PUI terhadap pasangan calon (paslon) RK-Suswono di Pilgub Jakarta 2024.
Sekretaris Umum DPW PUI Jakarta, Hendri Permadi menyebut sosok pria yang biasa disapa Kang Emil itu sudah pantas dan cocok memimpin Jakarta. Ridwan Kamil dinilai sudah memenuhi kriteria pilihan para kader PUI untuk dapat memenangkan pilkada.
"Karena Bang Emil memiliki kriteria yang dimiliki oleh PUI. Yang pertama, beliau bagian dari keluarga ulama, kemudian beliau memiliki kapasitas untuk membangun Jakarta, kemudian ketiga beliau memiliki pengalaman dalam membangun Jawa Barat di periode sebelumnya," ujar Hendri.
Sementara itu, Ketua DPW PUI Wanita Jakarta, Ika Maya Mufti Yani menyampaikan RIDO yang paling sesuai dengan visi misi organisasinya setelah mengamati ketiga sosok calon pemimpin Jakarta. Ika juga meyakini RIDO mampu memperhatikan perempuan dan lansia.
"Bapak Ridwan Kamil dan Pak Suswono seiring sejalan dengan dasar-dasar visi misi dari Persatuan Ummat Islam, Insya Allah kami menitipkan delapan perbaikan untuk di Jakarta dan untuk wanita kami menitipkan terkait tentang keluarga tentang anak dan kepedulian terhadap lansia," ujarnya.
Mendengar dukungan yang semakin besar, Ridwan Kamil menegaskan ingin menjadi pemimpin bagi semua golongan. Seluruh warga Jakarta tentunya akan menjadi perhatiannya.
Sehingga, semua visi misi dan program RIDO bagi seluruh umat beragama dapat berjalan dengan baik.
"Ya, tugas pemimpin itu mengayomi semua golongan, semua agama. Karena saya selalu bilang membangun Jakarta itu setengahnya ide pemimpin, setengahnya ide dari warga. Semua saya rangkul, semua saya ayomi dalam bingkai kepancasilaan," tutur dia.
Dia mengaku akan merangkul sejumlah organisasi keagamaan yang ada di Jakarta.
"Intinya pemimpin itu harus merangkul, pemimpin itu harus menyatukan, dan pemimpin harus mewujudkan aspirasi-aspirasi dalam batas-batas kepancasilaan dan batas-batas aturan yang ada," tutur dia.