Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
BUENOS AIRES, iNews.id - Argentina menjadi negara pertama yang menarik personel dari misi perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL. Situasi di perbatasan Israel dan Lebanon, zona yang menjadi wilayah tugas UNIFIL, semakin tegang terkait perang pasukan Zionis dengan pejuang Hizbullah.
Sejak awal bulan ini, markas UNIFIL menjadi target serangan pasukan Israel dan juga terkena peluru nyasar Hizbullah.
Wakil Sekjen PBB untuk Operasi Perdamaian Jean Pierre Lacroix mengatakan empat tentara Argentina ditarik dari UNIFIL.
"Saya yakin Argentina telah menarik empat perwira dari kelompok pengamat UNIFIL di Lebanon. Merupakan hak prerogatif negara anggota untuk membuat keputusan seperti itu," kata Lacroix, dikutip dari Sputnik, Rabu (20/11/2024).
Hal senada disampaikan Juru Bicara UNIFIL Andrea Tenenti, pemerintah Argentina telah meminta para perwiranya.
"Argentina telah meminta para perwiranya untuk pulang," kata Tenenti.
Namun dia menolak memberikan alasan mengenai keputusan tersebut dan meminta jurnalis menanyakan langsung kepada pemerintah Argentina.
Argentina adalah salah satu dari 48 negara yang mengirim pasukan penjaga perdamaian ke UNIFIL. Situs web PBB mengungkap saat ini ada tiga staf yang berada di Lebanon.
Israel melancarkan operasi darat di Lebanon untuk memerangi pejuang Hizbullah sejak 1 Oktober lalu. Sejak itu aksi saling serang terus berlangsung sampai saat ini. Serangan-serangan udara dari kedua pihak juga semakin intensif, termasuk yang dilakukan Hizbullah ke tel Aviv maupun Israel ke Beirut.
Sebelumnya Israel mendesak pasukan UNIFIL untuk pindah dari posnya karena dianggap menghalangi upaya militernya untuk melakukan agresi ke Lebanon. Namun UNIFIL menolak seruan itu dan tetap menempatkan pasukan di Garis Biru.
Sementara itu jumlah korban tewas di Lebanon akibat serangan Israel telah melampaui 2.500 orang.