Mengenal Rudal Oreshnik Rusia yang Hebohkan AS dkk, Melesat 3 Km per Detik Tak Bisa Dicegat
JAKARTA, iNews.id - Rudal Oreshnik Rusia membuat heboh negara-negara Barat setelah digunakan untuk menyerang Ukraina. Rudal balistik supersonik tersebut digunakan Rusia untuk menyerang wilayah Ukraina pada Kamis pekan lalu.
Oreshnik (nama sandi) sebenarnya masih dalam tahap uji coba alias prototipe, bukan versi produksi massal. Oleh karena itu rudal ini merupakan senjata yang benar-benar baru, bukan versi update dari senjata sebelumnya.
Hal itu diungkapkan langsung Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa jam setelah serangan Oreshnik ke Ukraina. Penggunaan rudal ini ke Ukraina juga sebagai pembalasan atas serangan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh Amerika Serikat, ATACMS, dan Storm Shadow dari Inggris, untuk pertama kalinya.
Para saksi mata di Dnipro merasakan serangan yang tak biasa, memicu ledakan yang berlangsung selama 3 jam. Para pakar Ukraina dan negara Barat kemudian memberikan analisis mereka hingga sampai pada kesimpulan serangan itu melibatkan rudal sangat kuat yang memiliki karakteristik seperti rudal balistik antarbenua (ICBM).
Putin kemudian menjawab rasa penasaran Ukraina dan Barat dengan menjelaskan, Rusia telah meluncurkan rudal jarak menengah konvensional terbaru Oreshnik atau pohon hazel.
Mengenal Rudal Oreshnik
Putin menjelaskan Oreshnik mampu melesat dengan kecepatan Mach 10 (10 kali kecepatan suara) atau 2,5 sampai 3 km per detik.
"Saat ini tidak ada cara untuk mencegah senjata ini," kata Putin, dalam pernyataan di video, seperti dikutip dari BBC.
Dia menggambarkan serangan ke Dnipro, mengincar fasilitas senjata Ukraina, berhasil karena mengenai targetnya.
Rudal Oreshnik bahkan sudah berada di batas kemampuan sesuai definisi hipersonik. Saat ini hanya sedikit senjata di dunia yang bisa mencapai kemampuan tersebut.
Kecepatan itu penting bagi rudal. Semakin cepat proyektil melaju, semakin cepat pula mencapai sasaran. Semakin cepat mencapai sasaran, semakin sedikit waktu bagi musuh untuk mengantisipasinya. Sistem pertahanan saat ini masih sulit mencegat rudal-rudal hipersonik seperti itu.
Rudal balistik umumnya mencapai target dengan lintasan kurva, melengkung ke atas menembus atmosfer lalu masuk kembali ke Bumi tepat di atas sasaran yang ditentukan.
Sekitar 80 persen rudal yang ditembakkan Rusia sejauh ini mampu dicegat oleh sistem pertahanan Ukraina, angka yang luar biasa. Namun, kecepatan Oreshnik yang lebih tinggi, bisa menambah daftar kegagalan atau kebobolan pertahanan Ukraina yang dibantu negara-negara Barat.
Padangan berbeda disampaikan intelijen militer Ukraina yang menyebut Oreshnik sebenarnya bukan barang baru. Rudal itu merupakan versi pembaruan dari ICBM Kedr. Rudal itu mampu melesat dengan kecepatan Mach 11 atau butuh waktu hanya 15 menit untuk mencapai target di Ukraina dari lokasi peluncurannya di wilayah Astrakhan, Rusia, berjarak lebih dari 1.000 km.
Intelijen Ukraina juga menyebut, rudal itu dilengkapi dengan enam hulu ledak yang masing-masing memiliki enam submunisi.
Sementara itu pakar militer Rusia Ilya Kramnik mengatakan kepada surat kabar pro-Kremlin Izvestiya, kemampuan jangkauan rudal Oreshnik berada di atas senjata jarak menengah. Meski demikian dia menyebut Oreshnik yang baru ini bukan ICBM.
"Kemungkinan besar kita berhadapan dengan generasi baru rudal jarak menengah Rusia (dengan jangkauan) 2.500-3.000 km dan berpotensi diperpanjang hingga 5.000 km, namun bukan antarbenua," ujarnya.
Dengan jangkauan itu, lanjut Kramnik, seluruh daratan Eropa berada dalam jangkaua Oreshnik, namun tidak sampai ke wilayah AS.
Dia mengatakan, rudal ini bisa jadi versi ICMB Yars-M yang kemampuannya sudah diturunkan.
Pakar lain, Dmitry Kornev, mengatakan Oreshnik bisa saja dikembangkan menggunakan basis rudal jarak pendek Iskander, namun menggunakan mesin roket yang baru. Ukraina juga memiliki Iskander.
Tak Dapat Dicegah Sistem Pertahanan Apa pun
Pengamat militer Vladislav Shurygin mengatakan Oreshnik memiliki kekampuan untuk menembus sistem pertahanan rudal modern yang ada saat ini.
Selain itu Oreshnik bisa menghancurkan bunker yang kokoh yang berada jauh di bawah tanah tanpa menggunakan hulu ledak nuklir.
Pakar Rusia lainnya, Igor Korotchenko, memberi pandangan. Rudal Oreshnik memiliki beberapa hulu ledak yang dipandu secara independen.
Dengan kecepatannya yang luar biasa, tak ada sistem pertahanan yang mampu mengejar. Terlebih lagi Oreshnik memiliki kemampuan manuver yang gesit meski melesat di lintasan yang bisa ditebak.