Terungkap, Yamaha Sempat Tolak Valentino Rossi, Kenapa?

Terungkap, Yamaha Sempat Tolak Valentino Rossi, Kenapa?

Olahraga | inews | Jum'at, 27 Desember 2024 - 11:00
share

LESMO, iNews.id - Terungkap, Yamaha sempat menolak perekrutan Valentino Rossi. Padahal, saat itu pembalap berjuluk The Doctor itu berstatus juara dunia MotoGP. 

Kisah itu diungkap eks Manajer Tim Yamaha, Davide Brivio. Kepindahan Rossi dari Honda ke Yamaha pada tahun 2004 tak luput dari campur tangannya. 

Diam-diam, Brivio mendekati Rossi dan pada akhirnya sang pembalap mencapai kata sepakat untuk pindah. Hal yang cukup mengejutkan tentunya kala itu, mengingat The Doctor sudah meraih gelar juara dunia MotoGP tiga musim beruntun bersama Honda pada 2001-2003.

Brivio menyampaikan bahwa saat itu pihak Yamaha menentang untuk merekrut Rossi. Tim pabrikan asal Jepang itu keberatan karena The Doctor adalah seorang juara dunia. Jika nantinya tidak sukses bersama Yamaha, maka merekalah yang akan mendapat citra negatif.

“Ketika kami berbicara dengan Valentino, ada pandangan yang berbeda di dalam Yamaha, karena ada seseorang yang menentang ide merekrut Valentino. Mereka mengatakan, ‘Dia adalah juara dunia berkali-kali: jika dia datang ke Yamaha dan kami tidak menang, itu adalah kesalahan Yamaha,” kata Brivio, dikutip dari Crash, Kamis (26/12/2024).

“Jika kami menang, itu karena Valentino. Jadi, kami tidak mendapatkan apa-apa sebagai merek.’ Ini adalah salah satu cara berpikir pada saat itu,” dia menjelaskan. 

“Kembali lagi ke budaya yang ada: budaya tersebut menekankan bahwa yang paling penting adalah motornya. Dan ada seseorang di Yamaha yang berkata, ‘Kita tidak butuh Valentino karena kita akan membuat motor yang begitu bagus, begitu kuat, sehingga kita bisa menang dengan pembalap mana pun’,” sambungnya.


Pada intinya, menurut Brivio Yamaha saat itu masih konservatif. Mereka hanya berfokus untuk meningkatkan motor dan tidak peduli siapa sosok ridernya. Karena menurutnya, kesuksesan seorang rider di suatu tim adalah dari motornya, bukan dari ridernya. Namun kehadiran Rossi menyadarkan mereka bahwa sosok rider dan pengembangan motor saling berkaitan.

“Budaya pada saat itu, cara berpikir di tahun 2002, 2003, adalah bahwa motor adalah elemen terpenting terlepas dari siapa pembalapnya,” tutur Brivio. 

Brivio menambahkan, dengan membawa Valentino ke Yamaha, tim pabrikan asal Jepang itu seolah menunjukkan bahwa kedua elemen sama pentingnya di dunia ini. 

“Saya cukup bangga dengan hal itu karena saya pikir kami memberikan kembali nilai kepada pembalap dan olahraga ini. Oke, bekerja untuk sebuah pabrikan, saya seharusnya tidak mengatakan itu, tetapi pada waktu itu kami merasa bahwa kami berkontribusi untuk menyeimbangkan sedikit lebih banyak pentingnya motor dibandingkan dengan pembalap,” tuturnya.

Siapa sangka, karier Rossi bersama Yamaha justru berjalan sangat manis. The Doctor mampu meraih gelar juara pada MotoGP 2004 yang merupakan tahun perdananya di tim pabrikan asal Jepang itu. Momen manis itu benar-benar menjadi kenangan indah Brivio bersama Yamaha. 

Brivio mengatakan, ini adalah salah satu kenangan indah. Dan tentu saja, Yamaha sangat senang banyak menikmati momen itu. 

“Dan pada saat itu situasinya seperti, saya tidak tahu, jika Pecco Bagnaia memutuskan untuk meninggalkan Ducati karena dia tidak senang, lalu dia memutuskan untuk pergi ke pabrikan yang tidak menang dan memenangkan gelar di tahun berikutnya” ucapnya.

“Begitulah situasinya saat itu. Jadi, itu adalah sesuatu yang besar. Itu benar-benar luar biasa. Tentu saja, kami bersenang-senang dan saya juga banyak belajar,” kata Brivio.

Topik Menarik