Sering Terabaikan, Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi Picu Jerawat
JAKARTA, iNews.id - Masalah jerawat bisa disebabkan oleh apa yang Anda makan sehari-hari. Waspada, mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi bisa memicu jerawat.
Masyarakat kebanyakan percaya kalau makanan manis dapat memicu jerawat, benarkah hal itu? Dokter Sonia Wibisono punya jawabannya.
Diterangkan oleh dr Sonia Wibisono bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk mengonsumsi gula. Setiap orang mempunyai reaksi berbeda-beda terhadap kandungan zat yang masuk ke dalam tubuh.
"Beberapa orang mempunyai tubuh yang tidak tahan terhadap gula berlebih," katanya dalam tayangan Youtube Yava Bali, beberapa waktu lalu.
Dokter Sonia menerangkan, mengonsumsi gula secara berlebihan akan merangsang insulin dalam tubuh untuk keluar lebih banyak, dan saat itu pula androgen akan meningkat aktif. Androgen tersebut yang kemudian menyebabkan kulit menjadi berminyak.
"Kalau sudah begitu, kotoran akan semakin gampang menempel pada kulit hingga akhirnya menyebabkan jerawat," ungkap dr Sonia.
Penyebab acne development yang muncul karena gula, itu karena indeks glikemik dari gulanya itu sendiri yang membuat inflamasi. Pola makan dengan makanan berindeks glikemik tinggi, seperti gula rafinasi dan karbohidrat olahan, bisa meningkatkan kadar insulin dan peradangan, yang dapat memicu jerawat jadi lebih parah.
Sebaliknya, makan makanan Low-GI atau indeks glikemik rendah bisa bantu jaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi keparahan jerawat.
Efek Negatif Konsumsi Gula Berlebih
Selain menyebabkan jerawat, konsumsi gula secara berlebihan dapat memberikan efek negatif, seperti :
1. Tengkuk menghitam (Acanthosis Nigricans): tanda awal resistensi insulin akibat gula berlebih.
2. Penuaan dini: gula dapat merusak kolagen dan elastin kulit, membuat kulit lebih cepat kendur dan berkerut.
Hindari Gula Tersembunyi pada Makanan
Disarankan bagi Anda untuk menghindari gula-gula tersembunyi yang ada pada makanan dan minuman. Sebab, kebanyakan makanan atau minuman yang ada di kafe tidak menyantumkan seberapa banyak kandungan gulanya.
Jangan sampai Anda terlalu enjoy makan dan minum yang manis-manis hingga lupa takaran gula yang wajar untuk dikonsumsi tubuh setiap harinya. Lebih aman jika Anda mengonsumsi makanan dan minuman yang ada kemasannya, karena biasanya terdapat label nutrisi yang menyantumkan kandungan gula, protein, karbohidrat, dan sebagainya.
Contoh Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi
Gula reguler cenderung memiliki indeks glikemik tinggi. Contoh beberapa makanan dengan indeks glikemik tinggi yaitu nasi putih, roti, kue, tepung-tepungan, dan masih banyak lagi.
Dibandingkan mengonsumsi gula dengan berlebihan, lebih baik Anda mengonsumsi makanan-makanan yang tinggi protein, seperti ikan, sayur, ayam, dan buah-buahan.
Dalam mengonsumsi buah pun agak tricky karena mengandung fruktosa. Apabila kandungan fruktosa pada tubuh berlebihan, akan menyebabkan permasalahan-permasalahan kesehatan yang serius.
Selain itu, bagi yang suka minum alkohol terlalu sering juga harus hati-hati lho, karena mengonsumsinya secara berlebihan akan menyebabkan tubuh menjadi lunglai hingga menyebabkan penyakit diabetes.
Solusi Menghindari Gula Reguler
Solusi untuk menghindari jerawat dan penyakit berbahaya seperti diabetes adalah dengan mengurangi konsumsi gula reguler. Anda bisa mulai mengonsumsi gula dengan indeks glikemik yang rendah, salah satunya gula ramah.
Gula Ramah terbuat dari bahan-bahan alami yang tentunya lebih sehat untuk tubuh. Gula Ramah bisa menghindari Anda dari lonjakan gula darah dan mendukung kesehatan kulit dan tubuh. Contoh gula ramah yaitu gula lontar, gula aren gula kelapa, dan kurma.
Ayo mulai terapkan hidup sehat dengan mengurangi makanan manis. Untuk pembahasan lebih lanjut, bisa tonton full video podcast-nya di Channel Youtube Yava Bali.