Ini Penjelasan Manajemen Bukalapak soal Penutupan Bisnis Marketplace
JAKARTA, iNews.id - Manajemen PT Bukalapak.com Tbk buka suara mengenai penutupan bisnis marketplace perusahaan. Bukalapak resmi mengumumkan penutupan marketplace miliknya pada, Selasa (7/1/2024).
Head of Media & Communications Bukalapak, Dimas Bayu mengatakan, perubahan dinamika pasar dan persaingan di industri terkait mendorong perusahaan menyesuaikan strategi jangka panjang demi menjaga keberlanjutan dan relevansi perusahaan di masa depan.
"Rencana ini telah kami sampaikan secara transparan melalui Keterbukaan Informasi yang diumumkan pada akhir Oktober 2024," ujar Dimas dalam keterangannya dikutip, Jumat (10/1/2025).
Dimas menambahkan, sebagai bagian dari strategi baru tersebut, perusahaan mengambil keputusan untuk menghentikan secara bertahap layanan penjualan produk fisik di platform Bukalapak yang akan dimulai pada Februari 2025.
"Kami ingin menegaskan bahwa perubahan ini adalah langkah yang diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang telah kami kembangkan dan yang memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar," tuturnya.
Dia menambahkan, penghentian layanan penjualan produk fisik di platform Marketplace Bukalapak tidak memberikan dampak yang material terhadap pendapatan perusahaan. Adapun, penjualan produk fisik di platform Bukalapak memiliki kontribusi sekitar 3 persen terhadap total pendapatan perusahaan.
"Sebaliknya, langkah ini mendukung upaya kami untuk mencapai EBITDA positif dan memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat dan menguntungkan," katanya.
Selain itu, dengan berfokus pada layanan produk virtual, pihaknya yakin hal ini dapat memperkuat posisi perusahaan dalam ekosistem digital serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna.
Selain berfokus pada produk virtual, Bukalapak telah mengembangkan berbagai lini bisnis baru seperti Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan Retail selama beberapa tahun terakhir.
"Kami melihat prospek bisnis yang positif di segmen-segmen ini, yang juga menjadi bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan," ucapnya.
Dimas menuturkan, kondisi keuangan Bukalapak kuat dengan posisi kas dan setara kas yang solid. Menurut laporan keuangan kuartal III 2024, perusahaan mencatatkan kas, setara kas, dan investasi yang likuid sebesar Rp19 triliun.
"Dana ini akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan perseroan dan entitas anak perusahaan, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi para pemangku kepentingan, terutama pemegang saham," tuturnya.